MARTAPURA,KORANBANJAR.NET- Mulai awal Juli tahun 2018, wilayah Kabupaten Banjar sangat sering mengalami kebakaran hutan (karhutla) di beberapa lokasi. Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar harus bekerja ekstra keras untuk memadamkan api yang sering muncul.
Informasi yang dihimpun koranbanjar.net, jumlah lahan yang terbakar hingga kini telah mencapai 193 hektar. Adapun wilayah-wilayah yang sangat sering mengalami kebakaran hutan, Martapura dan Martapura Barat. Untuk lahan yang terbakar ada lahan mati dan perkebunan.
Plt Kepala BPBD Banjar, I Gusti Nyoman mengatakan, pihaknya akan terus waspada dan selalu memantau titik-titik yang rawan terjadinya karhutla.
“Kita tetap ke lapangan terus, jadi dengan kondisi yang sangat panas kayak gini, dan masyarakat kita minta untuk ikut peduli, jika ada kebakaran perkebunan di wilayah mereka, mereka juga ikut menanggulangi sebelum tim kita sampai ke lokasi,” katanya.
Sementara Kasi Kesiapsiagaan Ricky mengakui, saat penanganan karhutla tak jarang menemui adanya kendala, di antaranya akses smenuju titik api, dan kondisi lahan yang sangat ekstrim bahkan dapat membahayakan para petugas.
“Kendalanya, kalau tanah gambut ini kan biasanya rawa, terus ada pohon galam dan tingkat kedalaman lumpur. Dan yang membahayakan dalam mengatasi karhutla di lahan gambut ini biasanya ada asap yang ditumpukan segimen (bindrang kering) dari atas keliatan asap, cuma dari titik kelihatan asap di bawahnya ada api yang melebar, itu cuma bisa dipadamkan dengan water boombing,”katanya.
Dia menambahkan, dengan segala keterbatasan pihaknya akan selalu siap dalam menangani karhutla yang terjadi diwilayah Kabupaten Banjar.
“Apapun yang terjadi kita selalu siap, meski dalam keterbatasan. Seperti peralatan, karena setiap lokasi pasti peralatan beda, dan dengan akses yang dilindungi blukar yang tinggi untuk menuju titik api, terpaksa mesin harus diangkat, nah sesampainya di titik api petugasnya capek duluan,” ujarnya.
Di ketahui untuk menanggulangi karhutla pihak BPBD mendirikan sebanyak 4 posko, posko induk, Posko Martapura Barat, Posko Beruntung Baru dan Posko Sungai Tabuk. BPBD juga bekerjasama dengan TNI, POLRI dan relawan dari PMI.
“Meski relawan PMI tidak masuk satgas gabungan, namun kita mengapresiasi atas bantuan mereka,” pungkasnya.(sai/sir)