TANJUNG, KORANBANJAR.NET – Banyak korban yang tidak tertolong karena tercebur di sungai, sehingga korban meninggal dunia. Hal itu karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama di air.
Untuk itu, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, di Jl. Ayani Km 28, 200 Banjarbaru sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dengan wilayah kerja di Banjarmasin dan mencangkup wilayah kerja Kalsel-Teng akan menyelenggarakan pelatihan potensi SAR “Teknik Pertolongan di Air/ Water Rescue .”
Pelatihan potensi SAR ini dilaksanakan dari 02 – 06 Mei 2018. Kegiatan ini adalah salah satu program kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin setiap tahun.
Pelatihan kali ini di tempatlkan di daerah Tanjung, Kabupaten Tabalong, akan diikuti 40 peserta yang terdiri dari instansi dan potensi SAR di Kabupaten Tabalong.
Kenapa pelatihan ini difokuskan ke Pertolongan di Air/ Water Rescue, karena melihat kondisi geologis Provinsi Kalsel banyak mempunyai sungai-sungai, sehingga mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap terjadinya musibah di sungai atau air, bencana alam dan kondisi yang membahayakan manusia.
Selain itu Kalsel merupakan salah satu daerah tujuan wisata, karena memiliki destinasi dan keberagaman potensi wisata yang menarik. Sehingga diharapkan para pelaku bisnis di bidang pariwisata dapat memperhatikan faktor keselamatan dengan wajib menyediakan sumber daya manusia yang memiliki sertifikat kompetensi di bidang pencarian dan pertolongan yang telah diatur dalam Pasal 45 UU No 29 tahun 2014 terkait dengan kepariwisataan.
Tujuan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin mengadakan pelatihan ini, diharapkan agar tercipta sumber daya manusia yang handal dan professional, sehingga pada saat terjadi kecelakaan di manapun dan kapan pun diharapkan bagi peserta kegiatan ini, dapat mengaplikasikan baik di tempat tugas, maupun di tempat tinggal masing-masing., terutama bila ada korban yang membutuhkan pertolongan.
Karena peserta akan dibekali dengan pengetahuan tentang teknik pertolongan di permukaan perairan, di samping itu agar skill yang dimiliki Tim SAR dapat meningkat dari waktu ke waktu.
Selaku anggota Tim SAR, baik perorangan maupun dalam bentuk tim, keberhasilannya dalam tugas sangat ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
“Untuk ini intensitas pelatihan seperti ini sering dilaksanakan agar para anggota Tim SAR bisa bekerja profesional sebagaimana yang tertera dalam azas SAR yakni cepat, tepat dan handal. Selain itu, dari pelatihan ini ke depan dapat mempererat kerjasama dan kordinasi antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin dengan potensi SAR di daerah.
Materi-materi yang diberikan kepada para peserta yaitu materi kelas dan lapangan, antara lain pengetahuan dasar SAR, pengantar MFR, Metode Pertolongan Air, Teknik Towing atau carry, Olah Gerak Perahu Karet, Self Rescue dan Pengenalan Sea Survival. Setelah penyampaian materi kelas, para peserta akan mempraktikkan materi yang telah diberikan tim Instruktur,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Mujiono melalui press releasenya.
Sementara itu, Sekda Tabalong H AM Sangadji saat membuka acara menyatakan sangat mendukung pelatihan bagi relawan ini.
“Di Tabalong banyak relawan dan potensi sangat besar, tapi keterampilan mereka rata-rata secara alami, jadi ini yang ingin kita tingkatkan supaya terstandar dan memiliki sertifikat,” katanya.
Terkait sarana pendukung untuk jenis memang cukup lengkap dan hanya perlu dilakukan penambahan jumlah.
Tetapi dengan adanya Pos SAR Tabalong terkait kelengkapan ini juga menjadi terbantu dan memudahkan kerja SAR Banjarmasin.
Sedangkan untuk tingkat potensi musibah di air, menurut Sekda, memang cukup tinggi terlebih saat musim hujan. “Kalau kaitan dengannl potensi berpotensi kita untuk kecelakaan di air,” katanya. (iman-hms/SAR BJM /koranbanjar.net)