Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kalsel Gencar Percepat Penanganan dan Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19

Avatar
286
×

Kalsel Gencar Percepat Penanganan dan Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

Kalimantan Selatan (Kalsel) gencar berupaya, mempercepat penanganan serta pemulihan pasca pandemi covid-19. Baik pemulihan secara ekonomi, sosial maupun kesehatan. Sebab, dampak pandemi sangat luas hingga menyebabkan perekonomian di Banua terpuruk.

BANJARBARU, koranbanjar.net – Sebagian perusahaan, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan karyawan. Sektor usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) ikut terpuruk. Munculnya permasalahan sosial, seperti kemiskinan dan pengangguran.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Hal itu disampaikan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Saat membuka acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kalsel tahun 2021, di Command Center, Banjarbaru.

Ia menginstruksikan, kepada segenap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan stake holder. Menyusun rencana dan program, untuk fokus terhadap percepatan penanganan pandemi covid-19.

“Semua mesti berupaya maksimal. Bantu perusahaan serta UMKM, agar dapat bangkit kembali dari keterpurukan. Kita dorong para pemilik modal, untuk berinvestasi di Kalsel. Sehingga, perekonomian di daerah kita bisa tumbuh dan kembali stabil,” ujar Paman Birin, sapaan akrabnya.

Kata dia, seluruh bupati dan wali kota serta kepala SKPD dapat menyusun perencanaan pembangunan secara terpadu, terintegrasi dan selaras antara pembangunan nasional dan daerah.

“Tetapkanlah, skala prioritas. Optimalkan kebijakan money follow program dan isu lain, yang kami serap langsung dari rakyat saat turun ke desa maupun hasil reses anggota DPRD. Kolaborasikan dalam program dan kegiatan masing-masing sektor pembangunan,” imbaunya.

Sementara itu, Kepala BPS Kalsel Moh Edy Mahmud mengatakan, terpuruknya perekonomian Kalsel pada triwulan II tahun 2020 dipengaruhi covid-19 yang mewabah di dunia. “Belum teratasinya pandemi covid-19, sangat mempengaruhi perekonomian secara global. Bukan hanya Kalsel,” paparnya melalui channel youtube BPS Kalsel, belum lama tadi.

Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Awang Pramila menambahkan, sejak 10 tahun terakhir baru tahun ini pertumbuhan ekonomi Kasel y-on-y terjadi kontraksi atau tumbuh negatif. Jika pandemi masih berlangsung lama, maka kontraksi kemungkinan akan tetap terjadi pada kuartal selanjutnya.

“Kecuali, permintaan komoditas unggulan Kalsel ke negara tujuan eksportir kembali normal. Mungkin, ekonomi Kalsel masih bisa tumbuh,” ungkap Awang.

Kendati demikian, secara umum pemerintah dan masyarakat telah berupaya mencegah penyebaran covid-19. Mengurangi kegiatan, yang bersifat mengumpulkan massa dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

“Selama itu tidak dipatuhi, maka penyebaran akan meluas. Sehingga, anggaran untuk menggerakkan ekonomi menjadi tertunda. Sebab, mesti fokus mencegah maupun membiayai kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

Seperti diketahui, perekonomian di Banua terpuruk. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel melaporkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi atau minus 2,61 persen dibanding dengan triwulan II tahun 2019 (y-on-y). (Biro Adpim Kalsel/YKW)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh