Kalimantan Selatan jadi salah satu provinsi yang dijadikan prioritas dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia dan diminta jadi perhatian bersama.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Hal itu disampaikan langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Letjen TNI Suharyanto saat melaksanakan Rakor dan Evaluasi Penanganan Karhutla dan Kekeringan di Kalsel, di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, Kamis (21/9/2023).
“Enam provinsi di Indonesia jadi prioritas. Yang paling menonjol Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Ini mohon jadi perhatian bersama,” sebutnya.
Disampaikan dia, pihaknya telah melakukan peninjauan sebelumnya di 6 provinsi tersebut.
Untuk di Kalsel, sudah melakukan peninjauan di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut.
“Tadi juga disampaikan oleh Danlanud asap sudah menghambat adanya jadwal penerbangan,” ujarnya.
Diakuinya, di wilayah Kalimantan Selatan memang area api tidak luas seperti di wilayah Sumatera. Namun titik api yang ada cukup banyak.
“Maka dari itu Heli Water Bombing butuh waktu maksimal, satgas darat harus lebih rajin ini. Semua pihak agar dapat membantu,” ucapnya.
“Saat ini juga beberapa Heli Water Bombing fokus di wilayah Jawa, kalau sudah padam bisa di geser ke Kalimantan,” sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan, Rakor yang dilaksanakan tersebut penting dalam menuntaskan persoalan karhutla.
“Karhutla masalah yang harus diatasi bersama. Tentunya sinkronisasi, kordinasi, dan komunikasi semuanya hal yang penting,” katanya.
Berbagai upaya dalam penanganan karhutla sudah dilakukan. Seperti pembahasan lahan di sekitaran Bandara, mengaliri kanal-kanal, lahan-lahan yang kering diberikan pasokan air.
“Patroli rutin ke juga dilakukan untuk memastikan potensi api muncul. Deteksi dinilah kunci secepat mungkin dalam penanganan,” pungkasnya. (maf/dya)