BATOLA, KORANBANJAR.NET – Kasus pemukulan yang dialami H.Januri, penunggu makam Syekh Abdussamad ABanjari (Datu Samad) Marabahan, Kabupaten Batola yang dilakukan oknum ASN yang menjabat Kabag Humas Pemkab Batola, HS, menuai berbagai komentar pedas dari berbagai pihak, baik di media sosial maupun di masyarakat.
Termasuk orang nomor satu di Kementerian Agama Kalsel, Noor Fahmi yang ikut berkomentar.
“Saya sangat menyesalkan tindakan oknum tersebut dan ini sangat tidak etis, ” katanya sembari mengatakan baru mendengar kabar tersebut.
Saat ditemui koranbanjar.net di ruangan kerjanya, Senin(23/07/2018), Fahmi mengaku tidak terlalu mengetahui tentang kejadian tersebut dan ia baru mendengar kabar tersebut dari pemberitaan di media.
Dia berharap kejadian pemukulan yang mengandalkan arogansi itu supaya jangan sampai terulang lagi.
Slllebagaimana diketahui, Kamis,(19/07/2018) telah terjadi insiden pemukulan terhadap Nuri Al Banjari atau H Januri, (58), penjaga kubah (makam) Abdussamad di Jalan Veteran Kabupaten Batola, yang dilakukan seorang oknum pejabat Pemerintah Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan.
Pemukulan itu bermula ketika Nuri seperti biasa membersihkan dan menjaga kubah tersebut. Sekitar pukul 08.30 Wita, datang HS, pejabat Pemkab Batola yang masuk ke kawasan kubah dengan sepatu.
Karena merupakan tanggung jawab dalam menjaga dan memelihara kebersihan makam, maka Nuri dengan spontan menegur HS agar melepas sepatunya. Bukanya manut, HS malah tiba-tiba saja menjontos wajah kakek tersebut sembari berucap ” kada tahu kah Ikam lawan aku di Marabahan nih” (Apa kamu tidak tahu siapa saya)” ucapnya dengan arogan.
Akibat pemukulan itu, wajah Nuri lebam dan hidung berdarah. Hingga berita ini diturunkan sampai hari ini terus menimbulkan ocehan publik yang menyayangkan tindakan Kabag Humas Batola tersebut.(leo/sir)