Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Hukum & Peristiwa

Juru Parkir Pasar Lima yang Tewas Dibunuh, Ternyata Kerabat Haji Isam, Begini Pengakuan Orang Tua Korban

Avatar
2286
×

Juru Parkir Pasar Lima yang Tewas Dibunuh, Ternyata Kerabat Haji Isam, Begini Pengakuan Orang Tua Korban

Sebarkan artikel ini
Ayah korban, Amat Iriansyah dan adik korban, Rahman.(koranbanjar.net)
Ayah korban, Amat Iriansyah dan adik korban, Rahman.(koranbanjar.net)

Juru Parkir Pasar Lima Banjarmasin, Mardiansyah alaias Mardi yang tewas dibunuh oleh Iwan, ternyata masih kerabat Haji Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, pengusaha besar tambang Batubara di Kalimantan Selatan yang cukup terkenal.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hubungan kekerabatan korban dengan H Isam diungkapkan warga Pasar Lima yang dikenal sebagai tokoh di pasar tersebut, Andi Brimob.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Hal itu dia ungkapkan kepada media ini saat di lokasi kejadian di depan pertokoan minyak wangi kawasan Pasar Lama Banjarmasin, Senin (11/4/2022).

“Korban ini kalau tidak salah masih keponakan Haji Isam,” ucapnya.

Untuk memastikan informasi tersebut, koranbanjar.net menemui pihak keluarga korban di rumahnya, di Gang Famili Teluk Tiram Darat Banjarmasin, Kota Banjarmasin, Senin (11/4/2022) malam, seusai peristiwa pembacokan tersebut.

Ayah almarhum, Amat Iriansyah saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Menurut pengakuannya, ia memiliki hubungan kekeluargaan dengan Haji Isam atau biasa disebut Bos Gunung.

Lelaki tua berusia 70 tahun ini mengungkapkan kisah hubungan keberabatan antara dirinya dengan pengusaha tambang Batubara yang sangat berpengaruh di Kalsel hingga di pusat Jakarta itu.

“Sebenarnya aku ini sepupu satu kali dengan Haji Johan, saudara Haji Isam. Sedangkan Haji Isam dengan Haji Johan saudara satu ibu, bukan bapak,” ungkapnya.

Jadi, lanjutnya kalau hubungan kekeluargaan sedarah hanya dengan Haji Johan, kalau dengan Haji Isam tidak ada hubungan kekeluargaan sedarah.

Mardiansyah saat mau dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin usai dibacok pelaku dengan senjata tajam di Pasar Lima Banjarmasin.
Mardiansyah saat mau dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin usai dibacok pelaku dengan senjata tajam di Pasar Lima Banjarmasin.

“Hanya saja mereka berdua ini, Haji Johan dan Haji Isam sewaktu masih anak-anak kerap bersamaku hingga sekarang orang tuanya Haji Isam memanggil aku jika ada sesuatu yang berhubungan dengan Haji Johan atau Haji Isam,” ceritanya.

Walau tidak ada hubungan kekeluargaan sedarah, Haji Isam sambungya, memanggil Amat Iriansyah dengan sebutan kakak.

“Sampai saat ini kalau mereka berdua itu bertengkar, orang tuanya pasti memanggil aku, kata mamanya orang tuanya tidak mampu menyelesaikan, hanya kaka Amat (Amat Iriansyah) yang bisa menghadapi mereka berdua (Haji Johan dan Haji Isam),” bebernya.

“Makanya Haji Isam tetap memanggil aku kakak, karena di waktu masih kecil hingga dewasa, akulah menemani mereka, termasuk membimbing mereka,” akunya.

Ditanya terkait kejadian penganiayaan berat dengan hilangnya nyawa anak tertuanya, apakah ada respon dari dua pengusaha besar itu.

“Kata mereka (Haji Isam dan Haji Johan) terserah kakak aja, maksudnya aku, kalau kataku A atau B mereka ikut aja,” respon dua pengusaha itu yang ditirukan Amat.

Disinggung adakah respon ingin membalas perbuatan pelaku dari dua pengusaha yang dikenal memiliki jaringan kuat ini, Amat hanya berucap mereka (Haji Johan dan Haji Isam) menyerahkan keputusan di tanganku.

Diberitakan sebelumnya, Juru Parkir di Pasar Lima Banjarmasin, Mardi tewas saat dibawa dalam perjalanan menuju RSUD Ulin Banjarmasin.

Hasil penelusuran media ini di lokasi kejadian, tepatnya di depan pertokoan minyak wangi di kawasan Pasar Lima tersebut, antara korban dengan pembacok yang diketahui berinisial IW diduga dipicu dendam lama.

Awal kejadian, menurut keterangan Andi dan beberapa warga Pasar Lima yang menyaksikan kejadian pembacokan itu, korban sedang duduk di pangkalan ojek depan pertokoan minyak wangi.

Menurut Andi, korban diserang saat lengah, dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan celurit, hingga tak sempat melawan.

“Ujar kawan nang lain, korban tidak sempat melawan, seketika diserang dengan parang dan celurit,” katanya.

Terang saja korban yang dalam keadaan tidak siap dan tak menduga kalau dirinya diserang dengan senjata tajam ini langsung tumbang dengan tubuh penuh luka bekas bacokan.

“Sidin (korban) sedang duduk ngobrol dengan orang Dishub, nah tiba-tiba datang orang itu langsung menyerang sidin, saat itu ulun sedang sibuk mengatur parkir mobil,” tambah salah satu rekan korban lainnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh