KANDANGAN, koranbanjar.net – Selama 2019, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Hulu Sungai Selatan (HSS) sudah merehabilitasi 37 warga HSS, korban penyalahgunaan narkoba. Meski terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, namun menurut BNNK masih memprihatinkan.
Hal itu diungkapkan Kepala BNNK HSS Maserup, dalam press realease di Aula Kasi Rehabilitasi BNNK HSS, Jumat (15/11/2019).
Maserup memaparkan, 37 orang yang direhabilitasi itu baru 80 persen dari target semula 46 orang. “Masih ada anggaran untuk masyarakat HSS, bagi yang mau melakukan rehabilitasi sebanyak 9 orang lagi,” terang Maserup.
Ia mengungkapkan, angka tersebut terjadi penurunan dibanding 2018. Tahun lalu terangnya, pihaknya melakukan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba sebanyak 57 orang.
Ia berujar, terjadi penurunan tersebut dikarenakan peranan masyarakat, sudah menyadari bahaya narkoba. Serta tambahnya, tingkat pemberantasan yang dilakukan aparat lebih intensif.
“Kita tahu sekarang, saat ini aparat lebih banyak melakukan kegiatan penangkapan,” ucapnya.
Meski demikian ujarnya, angka tersebut masih terbilang mengkhawatirkan. Sebab data tersebut, hanya dari orang yang datang melapor meminta direhabilitasi, belum termasuk yang tidak melapor.
Ia mengimbau masyarakat untuk tak segan melaporkan diri jika ingin dilakukan rehabilitasi. Sebab semuanya gratis 100 persen, termasuk pengobatan, fasilitas tempat rawat inap, dan rawat jalan.
“Yang tidak gratis biaya untuk keluarga yang mengantar. Kalau biaya hidup masih bisa ditanggung di sambang lihum, sudah ada anggaran,” pungkas Kepala BNNK HSS. (yat/dra)