LOKSADO, koranbanjar.net – Sekitar 4 hingga 5 bulan lagi, pembangunan Jembatan Loklahung akan selesai 2020 ini.
Sebelumnya, jembatan di jalan utama Desa Loklahung, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu, hanya berupa jembatan gantung dengan lebar kurang dari 2 meter.
Jembatan Loklahung menjadi jalan penghubung utama, bagi masyarakat berbagai kampung atau dusun di Desa Loklahung, Tumingki dan Kamawakan menuju Loksado, atau sebaliknya.
Sedangkan akan dibangun, adalah jembatan baja permanen, dengan lebar total 7 meter dan panjang 45 meter.
“Panjang dibikin 45 meter, tidak 30 meter. Karena untuk antisipasi banjir besar 5 tahunan,” terang Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten HSS Tedy Soetedjo saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2020) lalu.
Setelah selesai, ungkap Tedy, daya beban jembatan bisa tahan 25 hingga 30 ton.
Pembangunan Jembatan Loklahung, dilaksanakan dalam 2 tahap.
Hal itu, ujarnya, karena keterbatasan anggaran sehingga dilaksanakan bertahap.
Tahap pertama dilaksanakan 2019 lalu, telah selesai bagian bawah pondasi, masing-masing sisi sungai.
Anggaran tahap pertama, sesuai papan informasi pembangunan sebesar Rp1,3 miliar.
“Tahap kedua kami siapkan anggaran sekitar 6 miliar rupiah,” terangnya.
Dinas PUTR HSS, ujarnya, sudah menyiapkan dokumen untuk dilakukan lelang pengerjaan tahap ke-2.
“Pembangunan tahap 2, mungkin selesai sekitar 4-5 bulan,” ujarnya memperkirakan.
Membutuhkan waktu demikian jelasnya, sebab bagian atas jembatan menggunakan rangka baja, sehingga harus melakukan pemesanan ke pabrik baja dahulu.
“Biasanya pemesanan memakan waktu sekitar 2 bulan baru sampai,” jelas Tedy.
Dibangunnya jembatan permanen itu harap dia, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya. (yat/dya)