Setiap 17 Agustus, Rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelum menjelang hari kemerdekaan tentunya membuat kita lebih mengenang kembali para pejuang kemerdekaan.
BANJAR, koranbanjar.net – Tak banyak diketahui, mengulik para Pejuang Kemerdekaan dan Veteran Operasi Seroja serta janda perang di Kabupaten Banjar kini hanya tersisa sebanyak 55 orang.
Para pejuang tersebut terdata di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar, melalui SK Bupati guna pemberian tali asih di momen hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Kasi Pemberdayaan dan Pengelolaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Uhibbul Hudda menyampaikan pada koranbanjar.net, “jadi keberadaan pejuang kemerdekaan ini memang masih ada cuma karena usia, mereka itu sudah usia uzur karena usia. Akan tetapi beberapa dari mereka masih panjang umur,” kata Hudda pada Jumat (13/8/2021).
Data di tahun 2021 ini ada sebanyak 55 orang yakni, “sebagian besar dari veteran operasi sejora eks Timor-Timur ada 27 orang, kemudian Janda Veteran berjumlah 15 orang, dan veteran angkatan 45 ada 13 orang,” terangnya.
Hanya dapat dihitung jari saja keberadaan para veteran pejuang di Kabupaten Banjar, berbeda dengan veteran operasi seroja eks Timor-Timur dan janda perang masih banyak.
Meski begitu, Dinas Sosial Kabupaten Banjar setiap tahun selalu memberikan tali asih kepada para veteran baik dari angkatan 45 atau veteran operasi seroja eks Timor-Timur hingga janda perang.
“Biasanya setiap 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia mereka diberi tali asih sebagai tanda terimakasih pemerintah terhadap perjuangan mereka,” ujarnya.
Tali asih yang diberikan tersebut berupa sembako yang diserahkan langsung kepada veteran, “nanti mereka ada yang datang ke sini dan juga untuk mereka yang sudah berusia uzur dan tak bisa berjalan lagi, kami bisa antarkan dan serahkan ke ke rumah-rumah mereka. Jadi seperti itu setiap tahunnya kami,” ucapnya.
Menyikapi masih dalam situasi pandemi, tentu membuat penyelenggaraan tampak berbeda dari tahun- tahun sebelumnya.
“Biasanya kita ada upacara entah nanti di saat upacara bagaimana, karena sekarang ini kan situasinya pandemi. Pandemi ini kan ga bisa kumpul orang banyak, dulu upacaranya secara simbolis saja biasanya ada 2 orang dari veteran ketua dan seketaris yang menghadiri acaranya, dan diserahkan langsung oleh Bupati, tahun kemarin seperti itu acaranya,” bebernya.
“Untuk tahun ini nanti, kita belum mendengar pembicaraan dari Bupati. Jadi kami masih menunggu lagi bagaimana di Kabupaten hasil rapat panitianya,” akunya.
Sebelum pandemi tidak seperti itu cara pelaksanaanya, akan tetapi mau tak mau harus dilaksanakan seperti itu mengingat tak boleh berkerumunan.
“Sebelum-sebelumnya sih mereka datang semua, jadi biasanya 2 buah bus kami mobilisasikan nanti dijemputkan nanti diantarkan kembali,” jelasnya.
Sebelumnya juga, mereka para veteran dijamu Bupati sebelum pelaksanaan acara. “Jadi ngumpul dulu di Gedung Juang terus mereka diantar biasanya diajak Bupati ke Mahligai Sultan Adam Martapura, tapi saat ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.(mj-40/sir)