Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Nasional

Jejak Dukungan NasDem ke Jokowi Dua Periode, Kini Kritik Revolusi Mental Jauh dari Kenyataan

Avatar
243
×

Jejak Dukungan NasDem ke Jokowi Dua Periode, Kini Kritik Revolusi Mental Jauh dari Kenyataan

Sebarkan artikel ini
Partai NasDem mengunggah foto kebersamaan Surya Paloh dengan Jokowi. (Instagram @/official_nasdem)

Partai Nasional Demokrat (NasDem) memiliki histori dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Partai pimpinan Surya Paloh itu merupakan pendukung Jokowi selama dua periode.

JAKARTA, koranbanjar.net – Namun kini NasDem tak tagi bergandengan tangan dengan Jokowi. Pada Pilpres 2024 mendatang, NasDem memilih untuk mengusung bakal calon presiden (Bacapres) sendiri, yakni Anies Baswedan, dibanding mendukung capres pilihan Jokowi dan PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pecah kongsi itu menimbulkan sejumlah intrik politik di antara kedua tokoh tersebut. Baru-baru ini, Surya Paloh menyatakan kalau ia menyayangkan dukungan yang telah diberikan kepada Jokowi selama dua periode.

Ia mengatakan, bahwa gerakan perubahan yang usung partainya senafas dengan gerakan revolusi mental Jokowi ketika akan maju sebagai capres di periode pertama.

“Gerakan perubahan yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita,” kata Paloh pada Apel Siaga Perubahan di GBK, Jakarta Pusat, Minggu (16/7/2023).

Paloh melanjutkan, kesamaan visi itulah yang akhirnya membuat NasDem tetap mendukung Jokowi di periode kedua pemerintahannya.

Namun jelang akhir periode kedua, ia menyatakan kalau menyayangkan dukungan yang telah ia berikan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Paloh, gagasan revolusi mental yang pernah digaungkan Jokowi sepuluh tahun lalu, hingga kini ternyata tidak menjadi kenyataan.

Hal itulah yang menjadi alasannya mengapa pada akhirnya ia menyayangkan dukungan yang telah diberikan kepada Jokowi.

“Itulah ketika pada 2014 Pemilu dengan seluruh kekuatan, harapan, dan energi kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu untuk menjadi Presiden. Kita berikan dukungan secara totalitas,” terangnya di hadapan para kader partai Nasdem di GBK.

Ia juga mengungkapkan, awal memutuskan untuk mendukung Jokowi, NasDem mayakini kalau politikus PDI Perjuangan itu akan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.

Namun ternyata, lanjut Paloh, perubahan atau progres yang ia bayangkan sejak awal masih jauh dari harapan dan belum menjadi kenyataan.

“Tapi sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus berani kita nyatakan jelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki,” ucapnya.

Partai NasDem secara resmi memberikan dukungannya pada Joko Widodo sebagai calon presiden pada Sabtu 14/4/2014). Ketika itu pula Partai NasDem resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Ketika itu, Surya Paloh mengatakan, keputusan partainya berkoalisi dengan PDI Perjuangan karena sama-sama memiliki platform dan garis perjuangan yang sama.

Saat Jokowi menang Pilpres 2014 dan 2019, sejumlah kader Partai NasDem didapuk untuk memegang jabatan menteri.

(Suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh