Oleh: Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid
Sabtu(2/5/2020).
Allah SWT menceritakan banyak perkara berupa jawaban melalui persoalan, tetapi cara menyoalnya berbeda-beda.
BANJARMASIN, KoranBanjar.net – “Masalah menyoal ini kita tidak digalakan untuk menyoal terlalu banyak, ataupun mempersoalkan perkara yang tak perlu diperincikan, akhirnya menyusahkan kita sendiri, jika tidak terlalu disoal, maka perkara itu akan mudah,” ujar Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid dalam tausiyah singkatnya.
Lanjut Habib Ali, di dalam Alquran’ul Karim, Allah SWT melarang orang banyak soal.
“Kamu janganlah banyak menyoal, kalau dijawab soal yang kamu tanyakan, tidak akan mampu kamu muat jawabannya,” ucapnya menafsirkan Firman Allah SWT.
Selain itu kata Baginnda Rasulullah SAW, tutur Habib Ali, tinggalkan yang namanya “katanya”. Termasuk berita bersumber dari Google, yaitu katanya.
“Namun peliknya zaman kita sekarang, yang namanya katanya sudah menjadi real, nyata betul, padahal Baginda Nabi menyuruh meninggalkan, katanya si fulan begini, ini harus ditinggalkan,” terangnya.
“Yang tidak pasti itu jangan terlalu gairah menyebarkan,” tegasnya mengimbuhkan.
Khususnya zaman sekarang, orang tidak berhati-hati dalam menyebarkan berita, sementara ia tidak tau informasi tersebut benar atau tidak.
“Umpama, di sini terjadi bom meletup, ada yang langsung ngomong katanya si anu begini kejadiannya, kata si fulan begitu kisahnya, padahal yang disana belum mengeluarkan statemen resmi,” kata Habib Ali
Jadi selain meninggalkan terlalu banyak menyoal, juga tinggalkan yang namanya katanya.
Wallahu’ alam Bisawab.
Sumber: Dipetik dari Chanel video Jalan Imam/ https://youtu.be/ZHvRRf1bxRw