Jalan raya di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), yang menghubungkan Tapin dengan Barito Kuala (Batola), saat ini rusak parah dan belum beraspal. Jika hujan, jalan tersebut sangat memprihatinkan karena berlumpur. Sebaliknya, jika kondisi kering, jalan dipenuhi debu.
TAPIN, koranbanjar.net – Disampaikan warga setempat, kondisi memprihatinkan di jalan itu kini semakin parah sejak 3 hari lalu. Sejumlah mobil bahkan pernah amblas di jalan itu.
“Truk bermuatan kelapa sawit penyebab jalan berlubang parah hingga seperti ini, kalau mobil biasa tak seberapa. Sering malam mereka banyak melintas. Sekarang sudah mulai berkurang, karena kondisi jalan yang rusak,” ujar warga setempat.
Saat ini, sejumlah warga berupaya mengurangi kerusakan dengan menutupi lubang-lubang jalan dengan tanah dan batu.
Senada dengan cerita warga, Camat CLU Yus Sudarmanto, pun mengatakan demikian. “Salah satu penyebabnya karena angkutan kelapa sawit. Kondisi jalan seperti itu sebaiknya truk angkutan berat tidak lewat situ,” katanya.
Menyikapi hal itu, Sekretaris Daerah Tapin, Masyraniansyah, Senin (11/12/2021), di Kantor Camat CLU, rapat bersama masyarakat setempat membahas kesiapan peningkatan struktur jalan atau pengaspalan jalan nasional itu.
“Mereka (masyarakat/pemilik tanah setempat) setuju tanahnya dihibahkan dan telah dituangkan dalam berita acara rapat. Kemudian itu akan dilaporkan ke Bupati Tapin dan balai jalan provinsi,” ucapnya.
“Bangga dengan masyarakat Margasari, mereka setuju tanahnya dihibahkan ke Balai Jalan Nasional Provinsi Kalsel untuk pengerjaan pengaspalan. Selanjutnya kita membuat RAB, Januari lelang, kemudian Maret realisasinya,” tambahnya.
Diketahui rapat tersebut dihadiri Kepala Desa Sungai Puting dan Margasari Ilir, tokoh masyarakat setempat dan sejumlah pihak terkait. Mereka menyatakan komitmen bersama mendukung rencana pengaspalan jalan nasional tersebut. (MJ-031/dny)