Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami kenaikan. Tahun 2016, mencapai 69,05 persen menjadi 70,91 persen di tahun 2020.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Hal itu disampaikan, Pj Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar. Dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, di Ruang Rapat Kantor Bappeda Kalsel, Banjarbaru.
“Perlu dukungan, agar IPM kita terus meningkat. Perlu sinergitas dari semua pihak, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” ucap Roy.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira menambahkan, meski mengalami kenaikan tapi perlu juga ditingkatkan lagi.
“Kenyataannya, pengaruh realisasi sektor pendidikan perlu jadi perhatian serius. Sebab, pendidikan menjadi pendukung dalam upaya peningkatan indeks ini,” kata dia.
Menurutnya, bagi yang hanya mengemban pendidikan yang lulus sampai tingkat SMP saja juga berpengaruh terhadap IPM. “Contohnya, di pedalaman atau desa tertinggal, otomatis tidak maksimal,” lanjut Fajar.
Oleh sebab itu, pendidikan menjadi pendukung dalam upaya peningkatan indeks ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, angka 70,91 berhasil meningkat sebesar 0,19 poin. Tumbuh sebesar 0,27 persen, dibanding tahun 2019.
Namun, akibat pendidikan yang masih tidak merata, mengakibatkan perkembangan disektor pembangunan manusia di Kalsel dapat terhambat. (MC Kalsel/ykw)