JAKARTA, koranbanjar.net – Nama desainer kenamaan ibukota, Vivi Zubedi, mungkin tidak asing di dunia fashion nasional, bahkan internasional. Namun mungkin tidak semua kalangan di Kalimantan Selatan, yang mengenal lebih jauh sosok wanita berdarah Arab ini. Dia tidak lain, istri bakal calon Walikota Banjarbaru, HM. Aditya Mufti Ariffin, SH, MH, yang masih menjabat sebagai anggota DPR RI dari Komisi III.
Kiprahnya di ajang internasional telah mengejutkan para desainer dunia. Melalui ajang bergengsi di negeri Paman Sam, Internasional New York Fashion Week, karyanya berupa 34 koleksi Hijab Modest Wear Fashion, yang diperagakan 24 model professional telah memukau.
Menariknya, koleksi yang digunakannya justru berbahankan Kain Sasirangan dan Pagatan yang justru dua jenis kain tradisional asli masyarakat Kalimantan. Kedua jenis kain tersebut mempunyai motif dan desain yang unik untuk diperkenalkan.
Salah satu rancangan terbaru Vivi Zubedi yang diberi nama Urang Banua, telah membuat 500 orang undangan yang hadir menyaksikan pagelaran busananya itu berdecak kagum saat melihat keindahan dan motif yang ada pada busana rancangan itu.
Seperti dilansir https://wartakota.tribunnews.com/2018/02/13/vivi-sumedi-perkenalkan-kain-sasiranga-dan-pagatan-di-new-york-fashion-week, di ajang itu, Vivi mengaku mempunyai misi khusus selain membantu mempromosikan kain tradisional, agar pengrajin pembuat kedua kain juga bisa menikmati hasil jerih payah mereka bila warisan budaya tersebut sudah dikenal masyarakat mancanegara.
“Di ajang ini saya sih berkeinginan bisa mendapatkan pembeli yang potensial, sehingga nantinya bisa membantu perekonomian para pengrajin di daerah asalnya Kalimantan,” ujar desainer berhijab ini dalam siaran persnya.
Dikatakan Vivi, kedua kain tradisional Kalimantan ini memiliki keunikan tersendiri, cuma sayangnya kurang dikenal publik. “Ke depan saya berharap kain Sasirangan dan Pagatan ini bisa dikenal luas seperti halnya kain batik,” ucap Vivi.
Vivi berharap dengan diperkenalkannya kain warisan budaya ini melalui ajang NYFW, dirinya mengaku optimis akan mampu menggerakkan hati masyarakat untuk mencintai Sasirangan dan Pagatan ini, “Bila dunia saja sudah menerima mengapa kita sendiri tidak mau menerimanya. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan dan pikirkan bersama,” ungkap wanita yang murah senyum ini.(bersambung/sir)
