MARABAHAN, koranbanjar.net – Demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan massa dari seluruh pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang tidak terima terhadap kepemimpinan Rusmadi selaku Kepala Kemenag Batola di Kantor Kemenag Batola setelah apel pagi pada pukul 08.00 Wita, Senin (19/3), mengeluarkan beberapa tuntutan.
Isi tuntutan itu ditulis di dalam surat keputusan bersama tertanggal 19 Maret 2018 atas nama aksi massa.
Dalam surat keputusan bersama itu dituliskan dua tuntutan terhadap Rusmadi.
Pertama, massa menuntut membekukan kepemimpinan Rusmadi sebagai Kepala Kemenag Batola. Kedua, menyerahkan penunjukkan Pelaksana Tugas (Pgs) Kepala Kemenag Batola kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Kalsel sesuai ketentuan yang berlaku untuk segera memulihkan situasi dan kondisi menjadi normal kembali.
Selain dua tuntutan tersebut, massa juga menuliskan tindakan-tindakan Rusmadi yang dinilai sangat memberatkan para staf di Kemenag Batola dan para guru agama yang ada di Batola dalam kepemimpinannya selama 11 bulan.
Tindakan-tindakan Rusmadi yang dinilai memberatkan itu dirangkum dalam 8 nomor yang bertuliskan “DOSA-DOSA H.RUSMADI, SA.g, S.Pd.I, MM DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO KUALA”.
Dalam 8 nomor itu diatarannya dituliskan ada 2 orang guru selama 1 tahun pada tahun 2017 tidak dibayar gaji sertifikasinya oleh Kepala Kemenag Batola dengan alasan rombel tidak terpenuhi
Selain itu, hal yang sangat mencolok, dituliskan, Rusmadi telah merusak hubungan baik dengan pihak Pemerintah Kabupaten Batola yang selama ini terbina dengan baik dengan keterangan di bawahnya dituliskan Kepala Kemenag Batola pernah melontarkan kata-kata yang menyinggung kepala daerah, dalam hal ini adalah Bupati Batola periode sekarang.
Tututan tersebut dimaksudkan massa untuk disampaikan kepada Bupati Batola, Ketua DPRD Batola, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, serta Kepala Dinas Pendidikan Batola.
Menurut salah satu demonstran kepada koranbanjar.net, aksi menuntut pemindahan Rusmadi sebagai Kepala Kemenag Batola dilandasi dengan kekecewaan mereka terhadap perilaku Rusmadi yang berperilaku arogan, sombong, dan suka bertindak semaunya.
“Sebagai pemangku agama, kami sangat mengharapakan mempunyai pemimpin yang berakhlak mulia dan bertata krama yan baik. Tetapi selama ini, beliau selalu memberatkan kami dengan perilaku-perilaku yang arogan dan bertindak semaunya,” ujar salah seorang pemdemo. (dny/kie)