BANJARMASIN, koranbanjar.net – Indeks kesehatan masyarakat Kalimantan Selatan tahun ini meningkat. Peringkat Kalsel menduduki posisi 24 dari 33 provinsi di Indonesia.
Peringkat Kalsel tersebut jauh meningkat dibanding tahun 2013 yang menduduki posisi di urutan 31 dari 33 provinsi.

“Jadi ada loncatan progres. Tentu saja kita masih berada di bawah, tapi kita diapresiasi juga kalau dilihat dari peringkat itu,” kata Kepala Dinas kesehatan Kalsel, Muhammad Muslim, usai memperingati Hari Kesehatan Nasional, Rabu (20/11/2019), di Hotel Ratan Inn Banjarmasin.
Muslim memaparkan, Kemajuan indeks kesehatan Kalsel harus terus ditingkatkan. Terutamanya penurunan angka stunting atau gizi buruk, karena termasuk dalam prioritas lima kesehatan yang harus diselesaikan.
Sementara prioritas lainnya ialah penurunan kematian ibu dan bayi, imunisasi, penyakit tidak menular seperti TBC, dan mengeleminasi penyakit menular.
“Untuk mendukung berbagai program pada kegiatan kesehatan, semua kita libatkan, dari akademisi, organisasi, profesi, tokoh masyarakat, hingga pemuka agama,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid mengatakan, Kalsel merupakan salah satu daerah yang memberikan bukti dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bukti yang dimaksud, salah satunya terlihat pada penghargaan yang diberikan kepada tenaga kesehatan dari sejumlah daerah di Kalsel.
“Jadi kita bersyukur bahwa tenaga kesehatan yang ada di kabupaten dan kota di Kalsel, telah bekerja baik. Semoga derajat kesehatan masyarakat semakin baik juga dari waktu ke waktu,” tuturnya.
Pada acara itu, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menerima penghargaan Dokter Cilik, Dokter Puskesmas, Ahli Gizi, Tenaga PTT Teladan, Posyandu, serta penghargaan Lingkungan Bersih dan Sehat. (ags/dny)