Desa Pinang Babaris, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, ada seorang yang dapat mengobati penyakit mata dengan menggunakan cacing tanah yang katanya ilmu pengobatan itu turun-temurun.
RANTAU, koranbanjar.net – Adalah Junai (30) warga setempat yang dapat mengobati mata melaui binatang melata ini.
Junai mengatakan, pengobatan ini ilmu yang diturunkan dari nenek moyang. Namun, baru 3 tahun belakangan ia memulai kegiatan pengobatan itu.
Katanya, pasien yang berobat harus datang kurang lebih 3 kali untuk kurun waktu 2 bulan, untuk diobati. “Bisa 3 kali datang beobat ke sini,” tutur Junai dengan Bahasa Banjar.
Cara pengobatannya pun cukup sederhana, yakni dengan mengoleskan cacing tanah itu ke mata pasien, dengan tujuan si cacing menyedot lendir-lendir yang ada dimata.
Humaidi, seorang pasien dari Banjarmasin mengatakan, sudah 2 kali berobat ke tempat itu. “Yang saya rasakan, ada perubahan membaik,” ucap dia, Kamis (7/1/2021).
Selain itu, Haji Muhri warga Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengatakan, juga sudah 2 kali dan mengalami perubahan. “Ada reaksi” timpal lelaki paruh baya itu.
Tak tanggung-tanggung, pasien bisa datang dari provinsi tetangga, Kalimantan Timur misalnya. Untuk diketahui, pengobatan ini bisa mengobati katarak, rabun senja, silinder dan bermacam penyakit mata lainnya. Pengobatan buka dari pukul 8 pagi hingga menjelang magrib. (san/maf)