RANTAU, KORANBANJAR.NET – Patung Kuda yang dulu pada masanya berdiri di tengah-tengah Kota Rantau, kini tak terurus lagi oleh Pemerintah Daerah. Kondisi patung ini sekarang belumut hijau dan di bawahnya banyak ditumbuhi tanaman rumput liar jenis ilalang yang tinggi. Posisi patung jika dilihat dari jalan dan jembatan nyaris tertutup batang pohon sehingga nyaris tak terlihat lagi sebagai ikon Kota Rantau.
Sejak dibongkarnya Taman Basimban untuk dipindah ke Alun-Alun Kota Rantau, lokasi ini tak lagi dilirik Dinas Tata Kota dan Kebersihan Tapin untuk menerjunkan petugas kebersihan mengurus patung tersebut.
Di samping itu juga saat ini di sekitar lokasi sedang dibangun lapangan tenis indoor oleh Pemerintah Kabupaten Tapin yang hingga saat ini belum selesai-selesai pembangunannya.
Menurut rencana lokasi sekitar itu akan ditata kembali oleh pemerintah daerah setelah pembangunan indoor tenis rampung dikerjakan.
Menurut Tokoh Masyarakat setempat, Damai Mediawan Makkie, patung kuda itu adalah ikon Rantau. Dan menjadi kebanggaan warga Rantau pada masanya serta memiliki sejarah.
“Sebaiknya jangan dibiarkan tak terurus dan saya sangat berharap patung kuda tetap dipertahankan keberadaannya dan dirawat kembali dengan baik, “ katanya kepada koranbanjar.net
Apalagi patung itu dibangun pada zaman almarhum ayahnya saat menjabat sebagai Bupati Tapin, H. Muhammad Makkie. “Saya sendiri masih ingat pada masa pembangunan kuda-kuda itu dulu berdiri sangat gagah tepat di tengah-tengah Kota Rantau dan menjadi fasilitas publik yang harus mendapatkan prioritas Pemerintah Daerah,” ungkapnya.
Dari keterangan lain, Ijum, warga sekitar penduduk setempat mengungkapkan, lokasi patung itu berdiri di salah satu Taman Basimban yang di dalamnya terdapat fasilitas bermain anak dan kolam air mancur. Di samping koleksi tanaman dan juga koleksi jenis burung-burung dalam sangkar.
“Taman itu selalu ramai dikunjungi warga Rantau yang ingin meluangkan waktu istirahatnya dengan bersantai bersama keluarga. Namun ironisnya, malam hari digunakan para remaja sebagai tempat mabuk-mabukan, “pungkasnya.(nas/sir)