BANJAR – Persoalan genangan air yang kerap menutup sejumlah ruas jalan di Kota Martapura, utamanya di kawasan Jl Sekumpul (Pasar Sajumput) ternyata sudah diidentifikasi oleh Dinas PUPR Kabupaten Banjar. Itu artinya, Dinas PUPR Banjar sudah mengetahui penyebab yang menimbulkan masalah tersebut, karenanya Dinas PUPR akan mengambil langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan.
“Identifikasi masalah yang membuat Jl Sekumpul itu sering tergenang air hujan, kini sudah sangat jelas. Sekarang Jl Sekumpul sudah tidak bisa mengandalkan drainase terbuka, tetapi juga butuh drainase terutup,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman kepada koranbanjar.net, belum lama tadi.
Hilman juga tidak menampik, bahwa salah satu penyebab air hujan yang sering melimpas ke jalan karena permukiman penduduk yang cukup padat dan bangunan yang tidak memberi ruang banyak untuk saluran pembuangan air dari rumah-rumah penduduk sendiri.
Dia mencontohkan, kalau di negara-negara maju, jumlah kubikasi pembuangan air dari rumah penduduk tidak bisa sembarangan. Rumah mewah yang mengeluarkan atau membuang air dihitung secara sistematis.
“Kalau di negara maju itu, pemilik rumah yang mengeluarkan pembuangan air sangat banyak akan dikenakan denda. Semua itu dihitung berdasarkan kubikasi air. Jadi, pembayaran denda digunakan untuk penyediaan tempat penampuang air, di luar dari sarana pembuangan yang disiapkan pemerintah,” jelasnya.
Sehingga, menurut Hilman, rumah penduduk yang mewah dan rumah biasa dibatasi standar atau pembuangan kubikasi air, itulah cara teknis yang ideal. Supaya penduduk yang memiliki pembuangan air banyak maupun sedikit dapat merasakan secara adil dan sama-sama memiliki tanggung jawab.
“Itu kalau kita menempuh cara yang ideal seperti di negara maju. Kalau di tempat kita sini tentunya belum bisa menggunakan cara itu, namun setidaknya kita harus berusaha mendekati teknis yang ideal. Pastinya, kita perlu merencanakan, kalau sudah ada desainnya, kita lebih mudah mengimplementasikan,” beber Hilman.
Dia menambahkan, sementara ini belum ada lahan atau pembuangan air dari ruas jalan di Jl Sekumpul yang mampu menampung pembuangan air cukup banyak. Hal itu sudah tentu menyebabkan air tak bisa mengalir, sehingga menggenangi ruas jalan.
“Kami harus memikirkan, kemana airnya akan disalurkan atau dibuang, sementara di kawasan itu belum ada lahan yang cukup menampung pembuangan air,” paparnya.(sir/advertorial)