BANJARBARU, Koranbanjar.net – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, menetapkan status tanggap darurat bencana pada banjir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Status tersebut ditetapkan selama 14 hari hari ke depan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel Abriansyah Alam mengatakan, status tanggap darurat dimaksudkan agar semua sektor turut membantu.
“Artinya penanganan semua sektor harus langsung turun. Bukan hanya BPBD, tapi semua komponen yang ada di daerah harus menangani bencana banjir itu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).
Dia memaparkan, bedasarkan catatan BPBD Kalsel hingga 10 Februari 2020, terdata 12.427 kepala keluarga dan 35.161 jiwa terdampak banjir.
Warga terdampak tersebut tersebar di beberapa wilayah di Kalsel yang saat ini dilanda banjir. Dampak terparah melanda wilayah Kabupaten Tabalong, dengan 69 kejadian dan 8.941 KK terdampak.
“Namun jumlah itu tersusul dengan jumlah warga terdampak banjir di HSU yang saat ini bisa mencapai 10 ribu warga. Kondisi di sana (HSU) semakin hari semakin naik debit airnya,” katanya.
BPBD Kalsel memperkirakan, debit air masih akan terus naik dalam 2 atau 3 hari ke depan. Bahkan pergerakan air yang terbilang cepat diperkirakan membuat kawasan rendah seperti Alabio dan Danau Panggang akan terdampak parah. Itu disebabkan cuaca ekstrem serta banjir kiriman dari wilayah Tabalong dan Balangan.
“Kondisi ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Saat ini banjir di HSU menggenangi rumah warga. Ketinggian air dari tanah mencapai 120 cm,” terangnya.
Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dikatakan Alam, memprediksi curah hujan tinggi akan berlangsung hingga April mendatang.
Sejauh ini, Gubernur Kalsel telah menganggarkan bantuan logistik untuk korban terdampak banjir melalui dana APBD 2020.
“Kemungkinan 1 sampai 2 hari akan kita kirim bantuan baper stok ke Amuntai,” terangnya.
Selain wilayah HSU, Desa Pupuyuan di Kabupaten Balangan, Pengaron di Kabupaten Banjar, wilayah Kabupaten Tabalong, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu wilayah Tabalong, saat ini juga sedang terdampak banjir.
“Rata-rata kabupaten bisa menanganinya. Respon masyarakat di sana (wilayah terdampak banjir) sudah siap menghadapi bencana banjir seperti tahun-tahun lewat,” tandasnya. (ags/dny)