Oleh: DR. H. Nasrullah, Wakil Ketua PBNU Kalimantan Selatan.
Perayaan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) diyakini mengandung hikmah tentang ketulusan dan akhlak para pendiri (Muasis) dalam berjuang mendirikan NU.
Kodisi dan realitas sejarah perjuangan Muasis untuk NU dan bangsa tampa pamrih inilah kami haqqul yaqin (sungguh yakin) Rasulullah, Muasis, dan pendahulunya, serta dan para Wali Allah hadir karena acaranya di sertakan bacaan Al-Quran.
Lalu shalawat atas Nabi Muhammad Saw dan zikir-zikir sebagai tarikat agar terhubung lebih dekat kepada Allah SWT.
Sehingga penting bagi generasi penerus risalah NU untuk merenung, bekerja keras, mengisi abad kedua.
Karena kesuksesan hari ini sama sekali bukan kerja kita melainkan kerja Muasis dan para pendahulu.
Mereka dengan susah payah penuh cobaan dan rintangan pada masa lalu.
Saya meyakini umur satu abad NU bertepatan dengan tanggal 7 Februari 2023.
Miladiyah bertepatan dengan tanggal 17 bulan Rajab 144 H.
Tanggal ini penuh sejarah, memiliki pengalaman panjang dalam perjuangan keagamaan dan kebangsaan.
Karena melalui semua rezim negeri ini, baik zaman orde lama, orde baru atau orde reformasi.
Perayaan resepsi satu abad NU dan haul jamak para Muasis, para pendahulu dan pejuang NU dan bangsa Indonesia.
Bagi kami warga NU, perayaan ini bukan upacara seremonial belaka melainkan upacara spiritual penuh kekhusukan sebagai upaya bertadhim kepada para Muasis.
Agar terwujud generasi NU yang berakhlak tulus, dan berwawasan seperti para pendahulunya. (yon)
