GAMBUT – Hama tikus terus menghantui pata petani, bahkan sangat merajalela di setiap lahan pertanian, tidak terkecuali di lahan petani di Desa Tambak Laut, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Berbagai upaya sudah dilakukan petani untuk membasmi hama tikus, sampai akhirnya petani di Desa Tambak Laut berhasil menemukan metode untuk membasmi tikus, yakni dengan cara memasang ranjau yang beraliran listrik.
Hal tersebut dilakukan Muhammad Ilmi (75), beberapa tahun belakangan ini dia menerapkan metode tersebut, dampaknya panen tahun ini dinyatakan cukup sukses ketimbang panen 3 tahun lalu.
Menurut Muhammad Ilmi kepada koranbanjar.net, dia melakukan berbagai upaya untuk membasmi hama tikus. Mulai menggunakan racun tikus hingga memasang ranjau tikus. Kini, dia melakukan metode pemasangan kabel beraliran listrik untuk menghalau tikus. Metode ini cukup efektif untuk menghalau dan membunuh hama yang sangat meresahkan para petani di Desa Tambak Laut tersebut.
“Dengan menggunakan cara ini saya rasa cukup efektif, pasalnya berbagai cara saya lakukan untuk membasmi hama ini, namun semuanya sudah tidak efisien lagi, seperti pemasangan racun, itu paling hanya bisa membunuh dua atau tiga kali, untuk seterusnya, tikus-tikus di sini tidak mau lagi memakan racun itu,” ungkapnya.
Kemudian, Muhammad Ilmi melakukan metode pemasangan kabel yang beraliran listrik sejak beberapa tahun. Metode ini dirancang se-aman mungkin, sehingga tidak mengarah mangsa ke manusia.
“Menggunakan metode ini saya jamin aman, tidak akan membahayakan orang. Pasalnya saya menyalakan kabel listrik hanya malam hari, biasanya setelah sholat isya. Setelah dinyalakan, kemudian saya jaga. Supaya tidak ada orang yang mendekati atau memasuki area persawahan. Bukan hanya itu, saya pasang lampu di empat sisi untuk menandakan bahwa sawah dialiri listrik. Memakai metode ini sangat efektif, semalaman saja bisa membunuh empat puluh, bahkan sampai lima puluh ekor dalam waktu kurang lebih dua jam,” tuturnya.
Padi yang pasang aliran listrik adalah padi yang berumur lima hari hingga satu bulan setengah. Pasalnya padi dengan umur seperti itu lebih rentan dimakan hama tikus.
“Anak padi dengan umur lima hari sampai satu bulan setengah sangat berfotensi dimakan tikus, apalagi kalau habis dipupuk seperti ini, karena anak padi yang baru dipupuk baunya lebih harum dan akan mengundang tikus datang untuk memakan,” katanya.
Selain itu populasi tikus di Desa Tambak Laut, Kecamatan Gambut sangat banyak. Dan bahkan sulit untuk dimusnahkan.
“Tikus di sini sangat banyak, kemaren waktu kami melakukan perburuan bersama dua puluh warga, ada mendapatkan kira-kira ratusan tikus di sini,” imbuhnya.
Selain itu panen di Desa Tambak Laut tahun ini bisa dikatakan baik, walaupun curah hujan bulan ini sangat deras, tetapi lebih baik ketimbang kemarau pada tiga tahun lalu.
“Panen tahun ini ada kemungkinan sukses, pasalnya tahun ini curah hujan lumayan tinggi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, curah hujan sangat kurang. Hal inilah yang mengakibatkan padi sulit untuk berbuah,” ucap Ilmi.(sen)