Masyarakat Kalimantan Selatan patut berbangga, terlebih bagi Universitas Achmad Yani (Uvaya) Banjarmasin (sekarang disingkat UAY). Pasalnya, 2 mahasiswi Fakultas Teknik UAY Banjarmasin berhasil memboyong medali perunggu pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua yang baru saja ditutup 15 Oktober 2021 tadi.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Dua mahasiswi Fakultas Teknik UAY Banjarmasin yang menjadi atlet peraih medali perunggu pada PON Papua tersebut adalah Maulina Wahidah (24) semester IV dan Siti Marhana Wulandari (22) semester IV. Keduanya merupakan mahasiswi yang tinggal di Kota Banjarmasin.
Prestasi yang diraih dua mahasiswi ini disambut gembira Rektor Universitas Achmad Yani Banjarmasin, DR. Ir. Hastirullah Fitrah, MP. Dalam kesempatan khusus, Rektor beserta para Dekan UAY Banjarmasin menggelar acara yang cukup sederhana, pemberian penghargaan kepada kedua mahasiswi di Kampus UAY di Loktabat, Banjarbaru, Sabtu, (23/10/2021).
DR.Ir. Hastirullah Fitrah dalam sambutan mengutarakan bahwa mahasiswa UAY bukan hanya memberikan janji, tetapi menunjukkan bukti telah meraih prestasi di PON Papua.
“Di tengah kondisi pandemi begini, dua mahasiswi kita mampu memberikan yang terbaik. Walaupun bukan medali emas, tetapi medali perunggu sudah sangat membanggakan. Karena untuk meraih medali perunggu itu mereka harus bekerja keras,” ucapnya.
Sayang, lanjut dia, waktu berangkat mengikuti PON di Papua dirinya tidak diberitahu. “Andai kemarin waktu berangkat dikasih tahu, saya akan ikut mendampingi ke Papua,” katanya.
Di kesempatan yang sama Hastirullah Fitrah juga berpesan kepada kedua mahasiswinya yang kini menjadi atlet dayung berprestasi agar tetap menjaga prestasi di bangku kuliah dan sebagai atlet.
“Jangan sampai kuliah tertunda, atlet tertunda, pokoknya maju keduanya ya. Latihan aja terus. Kalau bisa ajak kawan-kawan kita ikut latihan olah raga dayung,” tambahnya.
Rektor juga memastikan beasiswa untuk kedua mahasiswi tersebut dengan menanyakan kepada mereka. Kemudian salah seorang dari mereka menjawab, bahwa mereka sudah mendapat beasiswa.
“Betul sekali, mereka berdua sudah mendapat beasiswa. Mereka dibebaskan dari biaya kuliah sampai selesai, bahkan biaya registrasi pun dibebaskan. Saya berpesan kepada dekan Fakultas Teknik agar tidak mempersulit kebutuhan mereka selama kuliah,” pintanya.
Sementara pesan kepada kedua mahasiswi, Hastirullah meminta agar keduanya terus menjaga prestasi dengan sportif dan jujur. “Menjadi atlet itu tidak mudah. Saya berpesan tetap jujur. Karena dalam pertandingan butuh kejujuran, jangan menggunakan suplemen yang tak boleh digunakan dalam pertandingan. “Dalam setiap pertandingan butuh orang ketiga, siapa itu, Allah SWT,” pungkasnya.
Sementara itu, atlet Dayung, Maulina Wahidah mengutarakan, mereka berhasil meraih medali perunggu dalam kelas beregu. Untuk kelas perorangan direbut oleh atlet dari provinsi lain. Sedangkan peraih medali emas kelas beregu cabor dayung direbut oleh Provinsi Kalteng.(sir)