MARABAHAN, KORANBANJAR.NET – Para petani Desa Karya Maju, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), melakukan panen jagung hibrida pada lahan Gapoktan Karya Mukti seluas 10 hektar di Desa Karya Maju, Selasa (10/7).
Panen jagung itu juga turut dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Batola, Rahmadian Noor, yang didampingi Wakapolres Batola serta Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pertanian, Tanaman, Pangan dan Hortikulutra (Distan TPH) Batola, M Arsyad.
Dari ubinan yang dilakukan, panen kali ini menghasilan 9,9 ton jagung kering panen per hektar, atau sejumlah 5,9 ton jagung kering giling per hektar.
Namun, meski dengan jumlah demikian dan nampak memberikan kesan bahagia bagi Wabup Batola, hasil panen jagung tersebut masih jauh dari yang ditargetkan.
Menurut Plt Sekretaris Distan TPH Batola, M Arsyad, di tahun 2018 ini, Kabupaten Batola mendapatkan target tanam jagung seluas 2.590 hektar, sedangkan yang terialisasi baru sekitar 448 hektar, atau sekitar 17 persen.
Dikatakan Arsyad yang juga sekaligus menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Distan TPH Batola ini, selain keterbatasan lahan yang cocok untuk tanam jagung, belum meratanya minat petani dalam memanfaatkan lahan sawahnya untuk tanam jagung setelah panen padi pada musim kemarau juga menjadi kendala terhadap pencapaian hasil panen jagung yang sudah ditargetkan.
Untuk itu, Wabup Batola, Rahmadian Noor, mengharapkan dukungan dan kesadaran para petani dalam penggalakan pertanian termasuk jagung serta kedelai, karena selain dapat menunjang program pemerintah, juga bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian sendiri. (dny)