Aplikasi penunjang percepatan vaksin Covid-19 yang diciptakan Habib Fathurrachman Bahasyim atau biasa dipanggil Habib Fatur segera dikenalkan kepada masyarakat Kalimantan Selatan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal ini diungkapkan Habib Fathurrahman usai sosialisasi secara virtual mengenai aplikasi tersebut yang dikenalkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, diikuti Bupati/Walikota se Kalsel.
Kepada media ini saat wawancara di rumahnya di Kampung Religi Kubah Habib Basirih Jalan Basirih Banjarmasin, Senin (20/12/2021), Habib Fatur menjelaskan, saat sosialisasi pihak pemerintah sangat mengapresiasi aplikasi ini.
“Respon mereka sangat positif, dan memberikan apresiasi apa yang sudah saya buat. Mudah – mudahan secepatnya segera diimplementasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Zuriat Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau yang dikenal Habib Basirih ini menambahkan, saat sosialisasi juga telah dibahas mengenai kendala atau hambatan.
“Ada beberapa kendala ketika aplikasi ini diluncurkan yakni orang-orang yang tinggal di pedalaman, pertama terkait suku, kedua internet tak terjangkau,” bebernya.
Selain itu implementasi aplikasi ini harus dikomunikasikan kepada Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Provinsi Kalimantan Selatan. “Sebab terkait database warga, indentitas diri yang tercantum di KTP,” ucapnya.
“Mudah-mudahan esok atau lusa setelah ada ujicoba ke serbuan vaksin, sesuai apa yang sampaikan sebelumnya,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim saat ditanya media ini via telepon, mengaku sangat senang dan mengapresiasi inovasi aplikasi percepatan vaksin yang diciptakan Habib Fathurrachman Bahasyim.
“Kita sangat menyukai dan mengapresiasi aplikasi yang digagas Habib Fatur, kami mengapresiasinya,” ucapnya.
Muslim pun berharap tidak menungu waktu lama aplikasi itu segera diujicoba.
“Kita koordinasi dulu ke Dinas Catatan Sipil Kalsel, sebab terkait data di KTP, kita hanya sebagai pengguna sangat mendukung aplikasi ini,” tuturnya sembari menyampaikan terkait anggaran yang diperlukan.
Ditanya jumlah persentase pencapaian vaksin secara umum dari data 13 kabupaten / kota yang dilaporkan ke Dinkes Provinsi Kalsel. “Sampai saat ini sudah tercapai 58,3 persen,” klaimnya.
Tiga bulan yang lalu, Habib Fatur memiliki ide ingin membuat sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi seseorang apakah sudah vaksin atau belum.
Maka dubuatlah olehnya dengan nama Aplikasi Penunjang Percepatan Vaksin Covid-19.
Awalnya, hasil karyanya belum mendapatkan respon dari pihak pemerintah. Setelah berjalan, aplikasi ini mulai dilirik pemerintah setempat.
“Yang jelas tujuan saya hanya ingin membantu program pemerintah mempermudah dan mempercepat penulisan data secara digital bagi peserta vaksin,” jelasnya.
Cara kerja aplikasi ini terang Habib, cukup menempelkan e-KTP pada alat yang terhubung ke komputer. Kemudian akan muncul data orang yang sudah bervaksin atau belum.
“Setelah itu muncul scan surat di komputer lalu dicetak, tidak perlu menulis lagi, kan cepat dan efisien, tidak perlu antre berkerumun,” paparnya.
Membuat aplikasi ini, Habib Fatur tidak memerlukan waktu lama, hanya selama 4 hari.(yon/sir)