Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Nasional

Habib Banua Kritik Usulan Nama IKN “Nusantara”

Avatar
595
×

Habib Banua Kritik Usulan Nama IKN “Nusantara”

Sebarkan artikel ini
Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim(Habib Banua).(foto: tangkapan layar video youtube)
Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim(Habib Banua).(foto: tangkapan layar video youtube)

Nama “Nusantara” bakal menjadi nama Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur mendapat kritik dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Komite 1, Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim  atau dikenal Habib Banua.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ketika dihubungi lewat WhatsApp, belum lama tadi, Habib Banua mengatakan, nama IKN seharusnya jangan Nusantara karena terlalu Jawa sentris.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Nama peninggalan zaman Majapahit, sangat bertolak belakang dengan semangat IKN di Kalimantan Timur,” ujarnya.

Nama itu lanjutnya, tidak cocok dan kurang pas, sejak zaman pergerakan istilah nama ini muncul namun tersingkir sebab dianggap terlalu Jawa sentris.

Sedangkan semangat IKN di Kaltim adalah memutus kesenjangan antara pulau Jawa dan luar Jawa.

“Nama Nusantara tidak mewakili pikiran negara kesatuan yang didirikan sebagai amanat dan kesetaraan,” tandasnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan , ibu kota baru di Kalimantan Timur akan diberi nama “Nusantara”.

Hal ini diungkapkan Suharso dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).

Dikatakannya, hal ini baru mendapatkan konfirmasi dan perintah lagsung dari Presiden Joko Widodo yaitu pada hari Jumat, bahwa Presiden mengatakan ibu kota negara ini “Nusantara”.

Dia menuturkan, nama ibu kota tersebut awalnya ingin dimasukkan ke dalam RUU IKN, tetapi ditahan sebelum akhirnya diberikan konfirmasi oleh Presiden Joko Widodo.

Dirinya berpendapat, nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional.

Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu, dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia.

Suharso mengungkapkan sebelumnya ada 80 calon nama yang diajukan ke Presiden Jokowi namun akhirnya yang terpilih adalah “Nusantara”.

Ia mengatakan, pemerintah telah meminta pertimbangan dari ahli bahasa dan ahli sejarah untuk memilih nama yang paling tepat untuk ibu kota baru.

Ketua Umum PPP itu menyebutkan, ada sekitar 80 nama yang diusulkan untuk menjadi nama ibu kota baru, antara lain Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Pertiwipura, dan Cakrawalapura.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh