Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Kalsel

Guru Supian Al Banjari: NU Kembali ke Khitah, Kedepankan Kepentingan Umat Bukan Elit

Avatar
694
×

Guru Supian Al Banjari: NU Kembali ke Khitah, Kedepankan Kepentingan Umat Bukan Elit

Sebarkan artikel ini
Guru Ahmd Supian Al Banjari. (Sumber Foto: Dok. Koranbanjar.net)
Guru Ahmd Supian Al Banjari. (Sumber Foto: Dok. Koranbanjar.net)

Perhelatan riuh ramai Konferesi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan di Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menjadi perhatian banyak pihak, termasuk tokoh ulama Tuan Guru Ahmad Supian al Banjari.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Perhatian tertuju karena terlebih lagi muncul perkembangan mengejutkan Konferwil NU ke-9 di Ponpes Rakha Amuntai, HSU itu dibekukan oleh Pengurus Besar NU (PBNU).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dibuka secara resmi oleh Ketua PBNU Prof KH Mukri pada Jumat (9/6/2023) siang, lantas malamnya konferwil justru dihentikan.

Melihat kondisi demikian, pandangan dan harapan seperti diungkapkan Tuan Guru H Ahmad Supian Al-Banjari, besar harapan NU agar lebih mengedepankan kepentingan umat, bukan kepentingan elit.

Selama ini NU menjadi magnet banyak pihak untuk menakhodai, bahkan masuk dalam ranah-ranah politik yang terang benderang.

NU kembali ke khitah menjadi harapan kalangan nahdiyin, baik menengah hingga akar rumput dan para santri yang tersebar di seluruh Kalimantan Selatan.

“Ulun (saya) kira kita patut mendengarkan harapan warga Nahdiyin yang menginginkan agar Ketua Tanfiziyah adalah harapan bersama warga Nahdiyin, bukan partisan partai politik apalagi kader dan anggota partai politik,” ungkap Guru Supian.

Guru Supian juga berharap, proses pehelatan akbar Ahlul Halli Wa Aqdi (AHWA) ini semestinya tetap konsisten ke khitah. Dimana pemimpin NU di tingkat wilayah adalah figur yang menjadikan nuansa kebatinan umat merasa terayomi, bukan terkotak lantaran hal-hal politik.

Guru Supian yang juga Khadimul Majelis Irsyadul Fata Pamangkih Laut Kabupaten Banjar ini juga mengatakan, seyogyanya kita turunkan tensi demi kepentingan yang lebih besar, lepaskan tarikan kepentingan politik apalagi dalam aturan pemilihan sudah sangat jelas batasan-batasan politik ini.

“Jangan terulang lagi seperti perhelatan sebelumnya, yang mana warga nahdiyien sendiri dirugikan dan sulit membangun kebersamaan dalam rangka membesarkan NU di banua,” ujar Guru Supian yang juga zuriat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan).

Lebih lanjut dikatakan, tujuan didirikan NU sejak dibawa ke banua oleh Tuan Guru Tuha Syech Abdul Qadir Hasan pendiri terdahulu dan generasi berikutnya adalah memberlakukan ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunah Wal Jamaah.

Serta menurut pada salah satu dari empat mazhab besar untuk mewujudkan tatanan masyarakat diridho Allah demi kemaslahatan umat.

Tentu harapan ini, katanya, harus dimulai dari pilihan Ketua Tanfiziyah yang mengedepankan harapan besar tadi bukan mengedepankan urusan politik, apalagi membawa proses pemilihan seperti ala memilih Ketua Partai.

“Ulun kira banyak Tuan Guru yang mengharapkan NU ke depan agar kembali ke khitah sebagaimana harapan para pendiri dan pembawa NU ke banua” ungkap Guru Supian. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh