Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjar

Guru Sekumpul dan Kebiasaan Tempat Sholat Jumat di Masjid Al Karomah

Avatar
1932
×

Guru Sekumpul dan Kebiasaan Tempat Sholat Jumat di Masjid Al Karomah

Sebarkan artikel ini

Guru Sekumpul atau Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, di era tahun 80-an biasanya melaksanakan sholat Jumat di Masjid Agung Al Karomah, Martapura, di shaf pertama pada posisi tertentu. Posisi di sekitar shaf Guru Sekumpul saat itu, sering menjadi rebutan jamaah sholat Jumat. Berikut artikelnya.

DENNY SETIAWAN, Martapura

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sekitar tahun 80-an atau persisnya tahun 1987, saat itu penulis masih berusia sekitar 13 tahun atau sekolah di Kelas I Tsanawiyah Pondok Pesantren Hidayatullah, Martapura.

Sebagai anak santri, penulis yang waktu itu tinggal di Kelurahan Pasayangan, tepatnya sekitar simpang 4 Jl Berlian, Kelurahan Pasayangan Martapura, sering bermain ke Masjid Agung Al Karomah Martapura, terutama saat sholat fardhu lima waktu. Termasuk menjelang sholat Jumat tiba.

Bangunan Masjid Agung Al Karomah Martapura masih konstruksi dulu atau sebelum direnovasi seperti sekarang. Di sudut paling depan, sebelah kanan (shaf pertama) ruang utama masjid, terdapat jam besar. Sebagian jamaah sholat Jumat, dulu suka mengisi terlebih dulu shaf pertama dan kedua di titik itu.

Pasalnya, di masa itu, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul, suka menempati posisi di sudut shaf pertama tersebut. Sedangkan sholat Jumat sering diimami KH. Badruddin.

Tidaklah mengherankan, antara pukul 11.00 hingga 12.30 wita, shaf pertama dan kedua di sudut kanan ruang masjid itu terlebih dulu diisi jamaah sholat Jumat. Karena mereka ingin dekat dengan posisi sholat Guru Sekumpul. Terutama ingin bersalaman dengan Guru Sekumpul.

Budaya Usai Sholat Jumat di Masjid Al Karomah

Hal menarik lainnya yang sering terlihat di ruang utama Masjid Agung Al Karomah setiap sholat Jumat maupun usai sholat Jumat, para tuan guru, habaib sudah “mengkapling” atau menempati tempat-tempat yang tak pernah berubah.

Misalnya, Habib Ali al Jufri (menantu Habib Zein), sering menempati posisi di tiang sebelah kanan ruang masjid. Kemudian Tuan Guru Muhammad Zarkasi dan Tuan Guru Syukri Yunus, berada di sekitar tiang 4 ruang masjid (bangunan terdahulu).

Sementara KH.Badruddin menempati posisi depan shaf pertama (tengah), karena mengimami sholat Jumat. Sedangkan KH. Muhammad Rosyad persis di belakang imam.

Ruang Masjid Agung Al Karomah.(foto:koranbanjar.net)
Ruang Masjid Agung Al Karomah.(foto:koranbanjar.net)

Usai sholat Jumat, biasanya para santri maupun jamaah, mengambil kesempatan, berkerumun mendatangi posisi para tuan guru dan habaib tersebut. Mereka bergiliran bersalaman untuk mengambil berkah serta meminta doa. Termasuk mendatangi Guru Sekumpul, KH. Badruddin maupun KH. Muhammad Rosyad.

BACA JUGA

Itulah sekelumit cerita yang pernah disaksikan penulis secara langsung, khususnya kebiasaan sholat Jumat di Masjid Agung Al Karomah Martapura waktu itu.(*)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh