Salah seorang penceramah terkenal di Kota Seribu Sungai KH Muhammad Qomaruddin atau akrab disapa Guru Busu menyinggung tentang karakter orang kikir pada saat acara Rapat Koordinasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ)) SKPD/ BUMD sekaligus penganugerahan BAZNAS Award Kota Banjarmasin tahun 2024.
BANJARMASN, koranbanjar.net – Dalam acara yang bertempat di Hotel Jelita Banjarmasin, Rabu (23/10/2024) tersebut, Guru Busu mengatakan fungsi zakat adalah mensucikan harta bagi yang mengeluarkannya.
“Sangat beruntung besar bagi orang uang sempat membersihkan. Siapa yang dimaksud orang yang membersihkan diantaranya adalah yaitu orang uang mau mengeluarkannya hartanya,” kata Guru Busu mengutip arti dari sebuah ayat Al-Qur’an.
Lanjut Guru Busu, kembali membacakan sebuah ayat Al-Qur’an yang artinya tentang hati yang selamat, sejahtera dan sehat.
“Apabila hati itu dinamakan sehat, sejahtera adakah hati yang bebas dari sifat bakhil (kikir),” ujarnya.
Oleh karena itu lebih lanjut lagi dituturkan Guru Busu, Imam Al-Gazali mengatakan sifat yang paling terakhir keluar dari batin manusia adalah sifat kikir.
“Ada orang kikir bisa menyamarkan diri seperti orang tak berduit jika diistilahkan seperti nun mati bertemu kaf dalam ilmu tajwid disebut ikhfa artinya samar,” tuturnya sembari diiringi tawa peserta dari kalangan ASN Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Supaya orang jangan minta dan jangan ngutang (berhutang) itulah gambaran orang kikir atau dalam bahasa banjar engken,” sebutnya lagi-lagi diiringi tawa peserta.
Rasulullah telah diperintah oleh Allah untuk mengambil zakat umat di zamannya, tujuannya adalah demi mensucikan mereka.
“Badan kita akan sehat apabila kita donor darah. Dan roh kita, hati serta jiwa kita akan sehat apabila kita donor harta,” ungkapnya.
Maka dari itu sambung Guru Busu, di atas pintu sorga itu bertulis, “siapa pun dilarang masuk sorga bagi orang bakhil,” ucapnya kembali mengutip sebuah dalil.
Sampai-sampai tambah Guru Busu Rasulullah Saw pernah berkata bahwa orang kikir adalah musuh Allah walaupun orang tersebut ahli ibadah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS Kota Banjarmasin, Riduan Masykur menyampaikan bahwa BAZNAS Kota Banjarmasin telah melakukan evaluasi tentang Unit Pengumpul Zakat (UPZ) SKPD dan BUMD di lingkup Pemko Banjarmasin.
“Sampai hari ini duit SKPD yang terkumpul membantu zakat sudah satu miliar lebih,” ungkapnya.
Adapun unit yang dikerjakan antara lain adalah renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), dan saat ini sedang berjalan.
“Insya Allah di lima kecamatan itu ada sepuluh buah Rutilahu sudah dibantu untuk renovasi dan ini akan ditambah lagi Ini adalah uang kalian,’ sebutnya.
“Ini akan diaudit, Insya Allah pada tanggal dua puluh empat besok (hari ini) tim audit Akuntan Publik akan datang untuk mengaudit anggaran dan akuntan publik juga akan diaudit secara syariah,” terangnya.
“Jadi secara lahir batin, duit itu digunakan sebagaimana yang dikehendaki oleh undang-undang syariat hukum islam,” sambungnya.
Sementara Wali Kota Banjarmasin melalui Asisten I bidang Kesra, Machli Riyadi mengatakan selain membuat regulasi terkait zakat ini sebagai tanggung jawab relegius, moral dan sosial bagi seluruh ASN.
“Tentu Wali Kota Banjarmasin sudah membuat instruksi kepada seluruh ASN di lingkungan Pemko Banjarmasin agar mengumpulkan zakat profesinya,” terangnya.
Selain itu langkah Pemko Banjarmasin dalam menghimbau ASN agar mau mengeluarkan zakat profesinya adalah peran aktif kepala SKPD.
Bukan saja hanya membuat edaran dan menempelkannya di papan pengumuman.
“Tetapi harus disosialisaikan sampai ke tingkat paling bawah agar ASN betul-betul mengetahui adanya kebijakan tersebut,” pungkasnya. (yon/bay)
