MARTAPURA – Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura, ternyata tidak mau kalah dengan kelurahan lain di kecamatan setempat. Di sana juga sedang berlangsung program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh).
Mulai dari mengupayakan penanggulangan potensi banjir saat hujan datang, membangunkan WC, selain itu juga menjalankan program bedah rumah, untuk rumah yang tidak layak huni.
Kelurahan Murung Keraton ini, termasuk kelurahan yang memiliki tingkat kekumuhan cukup besar. Hal itu disebabkan kelurahan tersebut berdekatan dengan pasar. Dengan adanya perogram Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), beberapa kegiatan seperti pembangunan dranase serta saptictank komunal, diharapkan dapat mengurangi tingkat kekumuhan di sana.
Pembangunan drainase di Kelurahan Murung Keraton ini mencapai 80 meter, yang dibangun pada titik-titik tertentu, seperti kawasan RT 10 yang berada di sekitar Kali Mati. “Sekarang kata warga, alhamdulillah bila hujan tidak banjir lagi,” ujar Lurah Murung Keraton Yuniarti.
Selain itu juga diadakan pemasangan saptictank komunal sebanyak 50 unit, yang dikerjakan di kawasan RT 8 dan RT 9. Namun sekarang baru terpasang hanya 35 saptictank, masih tersisa 15 saptictank lagi.
Selain itu, di Kelurahan Murung Keraton juga dilaksanakan program bedah rumah bagi warga yang memiliki rumah sudah tidak layak huni. Untuk itu diberikan bahan untuk memperbaiki, seperti atap, dinding kayu, dan juga alat-alat untuk membangun rumah lainnya, dengan nominal senilai Rp15 juta.
“Dalam program bedah rumah ini, kita hanya menerima bahan saja kepada warga, dan warga yang membangun dengan biyaya sendiri, jadi terkadang mereka terkendala dengan itu,” pungkas Lurah Nurung Keraton Yuniati.(sen)