Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan mendorong gerakan sedekah sampah sebagai langkah konkret warga untuk ikut serta dalam pengurangan sampah plastik dari rumah tangga. Di mana, pada tahap awal akan disiapkan sebanyak 200 unit kotak sedekah sampah yang akan didistribusikan ke berbagai RT dan kelurahan di Kota Balikpapa
BALIKPAPAN, koranbanjar.net – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, melalui kegiatan ini harapannya bisa mengedukasi warga Kota Balikpapan untuk bisa melakukan pemilahan sampah rumah tangga, sebelum dibuang ke TPS yang ada di lingkungannya.
“Kalau sedekah uang mungkin masih berat bagi sebagian masyarakat. Tapi sedekah sampah plastik, yang memiliki nilai ekonomi, bisa dilakukan siapa saja,” ujarnya, Senin (30/6/2025).
Sudirman menambahkan, gerakan sedekah sampah ini tujuannya untuk mengedukasi warga agar mulai memilah sampah plastik mulai dari rumah dan menyerahkannya ke tempat penampungan kolektif berupa kotak kawat terbuka yang diletakkan di lingkungan RT atau titik kumpul warga.
“Jadi program ini sudah berjalan di beberapa kelurahan, salah satunya di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kampung Bungas. Di sana, RT bersama kelurahan menempatkan kotak sedekah sampah berbahan kawat untuk menampung plastik secara terpisah,” ucapnya.
DLH Kota Balikpapan, katanya, menilai model ini lebih aplikatif dan mudah dipahami masyarakat dibandingkan sistem pemilahan tiga warna (merah, biru, kuning) yang selama ini kurang efektif.
“Kotak kawat ini sederhana, tetapi efektif, karena warga bisa langsung melihat isinya dan tahu itu hanya untuk plastik,” tukasnya.
Menurut Sudirman, pihaknya telah menyiapkan 200 unit kotak sedekah sampah untuk tahap awal, yang akan didistribusikan ke berbagai RT dan kelurahan di Kota Balikpapan. Bahkan, DLH Kota Balikpapan telah berdiskusi dengan Pertamina untuk mendukung perluasan program melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Kami sudah sampaikan juga kepada perusahaan, mudah-mudahan mereka bisa bantu realisasinya. Karena kalau dilihat dari jumlah RT di Balikpapan, ada sekitar 2.000, jadi ini peluang kolaborasi besar,” ucapnya.
Sudirman juga menekankan, bahwa gerakan ini menjadi bagian dari upaya kota dalam memenuhi target pengurangan sampah nasional yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yakni menurunkan sampah hingga 50 persen pada akhir 2025.
“Saat ini, kita baru mampu mengurangi sekitar 120 ton sampah per hari dari total 500 ton. Artinya baru 30 persen. Masih ada PR 20 persen lagi,” paparnya.
Pasalnya, DLH Kota Balikpapan saat ini mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan media dalam menyosialisasikan pentingnya memulai perubahan dari rumah, terutama dalam hal memilah dan menyumbangkan sampah plastik yang masih bernilai guna.
Sudirman mengungkapkan, inti dari gerakan sedekah sampah ini adalah kejujuran dan kebiasaan baru.
“Saya selalu katakan, perubahan hanya bisa terjadi kalau kita jujur pada diri sendiri. Jujur untuk mulai memilah sampah, jujur untuk tidak mencampur sampah plastik dengan yang lain,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Sudirman mengajak warga untuk memulainya dari rumah, memisahkan plastik dalam satu kantong khusus.
“Insya Allah, langkah kecil ini akan berdampak besar jika dilakukan bersama-sama,” tukasnya.
Menurutnya, dalam Rakornas persampahan beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa seluruh kota ditargetkan mampu mengurangi sampah 100 persen pada 2029 sesuai arah kebijakan RPJMN.
“Tentu tidak mungkin dicapai hanya dengan kerja pemerintah, semua pihak harus terlibat, masyarakat, dunia usaha, dan media,” tutupnya.(man/sir)