Di bawah langit cerah Kota Banjarbaru, pita merah dipotong. Sebuah simbol, bukan sekadar seremoni, tapi penanda dimulainya era baru bagi Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Gedung megah yang berdiri tegak di kawasan Setda Provinsi Kalsel itu, kini resmi menjadi rumah baru Adhyaksa. Diresmikan langsung oleh Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, Kamis (3/7/2025), prosesi itu dihadiri jajaran penting, Gubernur, Ketua DPRD, unsur Forkopimda, para kepala daerah, hingga tamu undangan dari berbagai instansi.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung mengajak semua pihak dari Gubernur hingga Bupati dan Wali Kota untuk bersinergi demi kemajuan daerah.
“Saya harapkan kita bisa kerja sama yang baik, bersinergi demi kejayaan Kalsel,” ucap Burhanuddin, menebar harapan di tengah langkah konkret pembangunan.
Gedung ini bukan sekadar bangunan baru. Menurut Kepala Kejati Kalsel, Rina Virawati, kantor lama yang sudah digunakan sejak 1989, sudah tak mampu memenuhi standar kelayakan.
“Pembangunan kantor baru ini menjadi kebutuhan mendesak untuk mewujudkan pelayanan hukum yang lebih baik dan modern,” ungkapnya lewat siaran pers.
Keberadaan kantor baru ini juga mengukuhkan status Banjarbaru sebagai Ibu Kota Provinsi, sesuai amanat UU Nomor 8 Tahun 2022.
Dengan begitu, lokasi kantor Kejati pun kini selaras dengan UU Kejaksaan RI yang mengatur bahwa kantor Kejati harus berada di ibu kota provinsi.
Berdiri di atas lahan hibah seluas kurang lebih 7,5 hektar hasil gotong royong Pemprov Kalsel, Kabupaten/Kota, dan para mitra, kawasan ini tak hanya jadi pusat komando hukum, tapi juga akan dikembangkan sebagai Sentra Pendidikan dan Pelatihan, serta Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan).
Gedung ini hadir sebagai wajah baru Kejati Kalsel lebih modern, lebih profesional, dan lebih siap melayani masyarakat.
Namun, di balik kokohnya bangunan, yang jauh lebih penting adalah semangat yang tumbuh bersama: semangat untuk menegakkan hukum dengan hati dan integritas. (yon/bay)
