BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Mahalnya gas elpiji tabung 3 kg yang mencapai harga Rp30.000 hingga Rp35.000 membuat banyak masyarakat mengeluh. Pasalnya, harga terkerek naik ini akibat langkanya gas elpiji 3 kg tersebut.
Di kantor Kelurahan Landasan Ulin Timur yang berada di Jalan Hercules ini, terlihat para warga antri untuk mendapatkan gas elpiji tabung 3 kg dengan harga yang jauh lebih murah.
Gas elpiji tabung 3 kg operasi pasar di Kelurahan Landasan Ulin timur ini dijual dengan harga Rp17.500 hampir separuh lebih murah dari harga yang diberikan pengecer.
Tukirah (45) mengaku senang dengan adanya operasi pasar ini. “Gas diluar mahal sekali mas, buat masak aja harus irit, disini (operasi pasar) jualnya harga normal,” ucapnya.
Sedangkan, pihak kelurahan sendiri mengatakan bahwa program ini merupakan operasi pasar dari Pusat Koperasi Antasari (Puskop Antasari). Hal tersebut disampaikan oleh Lurah Landasan Ulin Timur, Deddy Haryadi.
“Jadi (operasi pasar) ini guna mengurangi kelangkaan yang ada di masyarakat, dan kebetulan kami mendapat jatah sebanyak 280 tabung, dan kami sudah menginformasikan ke RT masing-masing sebelumnya agar disampaikan ke warga” jelas Deddy.
Ditempat yang sama, Rochmat Basuki, selaku Kepala Unit Elpiji Puskop Antasari. Kenaikan harga hingga 2x lipat itu hanya terjadi di pengecer.
“Kami sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi, namun terjadi kenaikan yang signifikan yang hanya terjadi di pengecer saja, bukan di pangkalan maupun agen,” jelasnya.
Rochmat juga mengatakan kalau pihaknya cuma mendapatkan jatah sebanyak 4 truk untuk 8 kelurahan, dan untuk 1 kelurahan dijatah 280 tabung. “Jadi kami akan melakukan operasi pasar sampai jatah dari Pertamina habis” tutupnya.(ren/ana)