Warga Barabai keluhkan langkanya dan mahalnya harga gas LPG tiga kilogram di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sejak awal bulan maulid.
HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Warga desa Banua Binjai Kecamatan Barabai, Lupi, (22) mengaku kesulitan mencari elpiji tiga kg, bahan bakar bersubsidi tersebut mendadak langka dalam dua pekan terakhir ini.
“Saya muter-muter di Kecamatan Barabai hingga tidak ada semua, bahkan saya sampai cari ke luar kecamatan untuk dapat gas melon,” tutur dia, Selasa (4/10/2022) siang.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti keberadaan tabung elpiji tiga kg menjadi sulit dicari. Padahal sebelum-sebelumnya mudah didapat.
“Sudah hampir dua pekan ini sulit dicari,” katanya.
Senada disampaikan warga lain, Saniah, yang kesulitan mencari gas melon, jika pun ada, ia mengaku harganya naik per tabung menjadi Rp.35.000
“Ada yang sampai Rp40.000 per tabung,” katanya.
Pengelola pangkalan elpiji , Dian, mengatakan permintaan terhadap elpiji tiga kg melonjak sejak awal bulan maulid.
“Hampir dua pekan ada lonjakan permintaan. Jadi begitu gas melon di drop langsung habis,” katanya.
Dalam sepekan, ia menerima dua kali pengiriman gas melon, yakni setiap Selasa dan Jumat, untuk hari Selasa menerima 90 tabung dan Jumat sebanyak 80 tabung, kuota tersebut tak bisa ditambah lagi, padahal kondisinya permintaan terhadap gas tiga kg meningkat tajam.
(mdr/slv)