Kelompok Tani Jepu–Jepu Bersatu kembali berencana menggelar aksi unjukrasa turun ke jalan untuk menuntut penyelesaian ganti rugi 100 hektar lahan mereka yang berada di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, yang saat ini tengah bersengketa dengan PT. Kobexindo Cement, Sangata, Kutai Timur, Kaltim.
KUTIM, koranbanjar.net – Menurut Kuasa Hukum Kelompok Tani Jepu–Jepu, Andre, Selasa (8/7/2025), pihaknya akan melihat situasi terlebih dulu, jika memungkinkan pihaknya akan kembali turun melakukan aksi.
Dikatakan, setelah aksi yang dilakukan Kelompok Tani Jepu–Jepu pada Rabu 19 Maret 2025 lalu, pihaknya difasilitasi Polres Kutim melakukan mediasi dengan pihak perwakilan perusahaan, namun hasilnya apa yang dituntut para petani berupa ganti rugi sebesar Rp15 Miliar, namun cuma dibayar sebesar Rp200 juta saja oleh pihak perusahaan.
“Jadi kami sudah kirim surat ke Polres Kutim, di mana janjinya waktu pertemuan di Polres yang tidak ada titik temunya, karena nilai yang diajukan Kelompok Tani Jepu – Jepu tidak sesuai dengan yang ditawarkan manajemen,” tegasnya.
Menurut Andre, dalam pertemuan itu manajemen menjanjikan akan melakukan penyelesian 3 hari setelah pertemuan.
“Tapi sampai hari ini sama sekali belum ada kabar dari manajemen PT. Kobexindo Cement, di mana saat ini informasi GM PT. Kobexindo Cement, sedang cuti dan berada di China,” jelasnya.
Andre menambahkan, jadi sampai saat ini pihaknya masih menunggu kabar dari pihak manajemen PT. Kobexindo Cement.
Sebelum diberitakan, ada sekitar 100 hektar lahan pertanian saat ini menjadi sengketa antara PT. Kobexindo Cement dan Kelompok Tani Jepu-Jepu Bersatu, Sangata, Kutai Timur. Sengketa ini berada di wilayah Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur itu adalah milik leluhurnya.
Dalam aksi ini Kelompok Tani Jepu – Jepu mengajukan tuntutan, antara lain:
- PT. Kobexindo harus segera membayar ganti rugi atas lahan yang telah digarap oleh Kelompok Tani Gunung Jepu-Jepu Bersatu.
- PT. Kobexindo harus menghentikan seluruh aktivitas di lokasi sengketa hingga masalah ini mendapatkan solusi yang jelas.
Sementara ini pihak PT. Kobexindo Cement belum memenuhi respon terhadap tuntutan mereka.(man/sir)