Mereka berpendapat bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja sehingga akan terus mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
JAKARTA, koranbanjar.net – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan Aliansi Mahasiswa Indonesia gagal menyampaikan 7 tuntutan secara langsung baik kepada Presiden Joko Widodo maupun Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Hari ini kami tidak bisa bertemu dengan Presiden dan Wakil Presiden, bukan berarti perjuangan ini gagal. Kami akan terus bergerak dan mengkritisi kondisi negara yang sedang tidak baik-baik saja,” kata Koordinator Aksi dan Propaganda BEM UI Theo di Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Perwakilan mahasiswa sebenarnya sudah berkomunikasi dengan pihak istana, tetapi hingga pukul 16.30, tidak ada kepastian Jokowi bakal menemui mereka. Mengetahui presiden tidak ada di Istana Negara Jakarta, para mahasiswa yang berkumpul di kawasan Patung Kuda meneriakkan kata Jokowi offside dan Jokowi mana.
Sejak pagi, mereka menggelar aksi baik di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, maupun depan Gedung DPR Ri. Sebanyak 7 tuntutan mereka suarakan. Ketujuh tuntutan itu adalah:
1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.
3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.
4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.
5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.
6. Wujudkan reforma agraria sejati.
7. Tuntaskan seluruh kasus pelanggaran HAM.
Akibat unjuk rasa pada hari ini, sejumlah ruas jalan macet karena dilakukan pengalihan-pengalihan arus lalu lintas. Penutupan itu dilakukan, misalnya, di ruas jalan dari Senayan menuju ke Gedung DPR dan seputaran Istana Negara termasuk kawasan Monas, Harmoni, dan Gambir. (dba)