Trail dianggap hobi ekstrim yang saat ini pamornya sedang naik daunndengan banyaknya komunitas trail. Achmad Fahmi mungkin salah satu dari tak banyak wakil rakyat di Indonesia, yang memiliki hobi trail.
Muhammad Hidayat, Kandangan
Hobi adalah kegemaran yang bisa datang dari kebiasaan, pengisi waktu luang, hiburan pelepas stres, atau bahkan dari lingkungan yang menginfluens seseorang.
Semua alasan di atas bisa saja masuk pada hobi trail yang saat ini degeluti Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Akhmad Fahmi. Tetapi yang terakhir disebut, rasanya adalah yang paling pas baginya.
Fahmi -sebutan akrabnya- sudah agak lupa berapa lama ia hobi menjadi crosser, sebutan untuk pembalap trail. Tetapi seingatnya, ia memulainya sekitar 2012 lalu.
“Waktu itu, karena banyak punya teman dan sering bersilaturrahmi, lalu ada teman yang mengajak ikut trail, dan gabung di komunitas trail di Kandangan,” kenangnya.
Setelah diajak itu ia mengisahkan, entah kenapa langsung tertarik dan mencobanya, hingga mulai mengukuti event trail.
“Langsung menyesuaikan saja, karena mungkin sudah ada basic nya, saya suka berkendara, bersepeda juga, jadi langsung bisa dan sampai sekarang ini sudah jadi hobi,” tutur Fahmi.
Saat ini ia mengaku memiliki 2 buah motor trail yang biasa digunakan secara bergantian untuk kegiatan tertentu.
Mengendarai motor trail memang memberikan sensasi berbeda. Menurutnya, keberanian, pantang menyerah, dan pandai mengambil keputusan adalah secuil filosofis dari pecinta trail. Termasuk dirinya sendiri.
Bagaimana tidak, hobi tersebut harus berkutat dengan alam. Cuaca yang kadang tak bersahabat, medan yang ekstrim, dan ganasnya rintangan harus dilalui dengan semangat, kerja keras, dan kelihaian.
“Namanya trail pasti ada saatnya jatuh dari motor. Sudah tak terhitung berapa kali. Kalau jatuh dari motor tidak masalah. Bangkit lagi. Badan sakit, ya itu tantangannya,” ucapnya.
Sejak awal belajar hingga sekarang ungkap Fahmi, sudah tak terhitung lagi berapa event trail yang telah diikuti. Ia sudah mengikuti event yang terjauh di Kabupaten Tanah Laut, dan Tamiang Layang, Barito Timur.
Bahkan terakhir mengadakan event sendiri bernama Terjal 2019, di Loksado 20 Oktober lalu. Terakhir ia mengikuti event internasional uncle hard enduro 2019, yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
“Alhamdulillah di event tersebut saya senang bisa menyaksikan langsung permainan pemain kelas dunia seperti Graham jarvis dan White Jhong,” ucapnya.
Berkat hobi itu pula, Fahmi mengaku banyak memiliki teman, bahkan bisa mudah bersilaturrahmi dengan warga yang dilalui rute trail. (*)