Fenomena rumah roboh di Banjarmasin menjadi perbincangan menarik di tengah masyarakat Kota Banjarmasin, termasuk di media sosial.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Tanggapan masyarakat pun beragam, ada yang berpendapat faktor alam, ada pula disebabkan sang penghuni tidak pernah mengeluarkan zakat, bahkan ada pula dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis.
Dari berbagai pendapat di atas, yang jelas informasi yang didapat dari keterangan pemilik rumah berdasarkan wawancara secara langsung, bahwa ambruknya rumah diakibatkan pondasi yang sudah lapuk, dan adapula terjadi pergeseran akibat arus deras air sungai.
Lalu bagaimana menurut pendapat ulama dari sudut pandangn spiritual terkait peristiwa tersebut. Habib Zakaria Bahasyim, pemilik Majelis Anwarul Mustofa yang memiliki ribuan jamaah ini mengungkap sebuah hadits Rasulullah Saw.
Kepada media ini ketika ditemui di kediamannya di Landasan Ulin Kalimantan Selatan, Sabtu kemarin, Habib Zakaria mengutip sebuah hadits, ” Allah akan memelihara bangunan, di mana di dalam bangunan itu terdiri daripada harta yang halal,” demikian bunyinya.
Lanjut diterangkan, membangun sebuah rumah harus betul-betul terjaga dari hal yang tidak baik.
“Hadits yang saya sebutkan tadi adalah hadist sahih,” ucap Habib Zakaria.
Dikatakan, bukan hanya bangunan rumah, bahkan masjid pun sebagai tempat ibadah, kata Habib Zakaria mewanti-wanti.
Diceritakan, dahulu di zaman Rasulullah Saw, Ka’bah dibangun atau dipugar beliau. Suatu ketika istri Rasulullah, Siti Aisyah ingin sholat di dalam Ka’bah kemudian ditarik tangannya olah Rasulullah disuruh sholat di dalam Hijir Ismail.
“Kata Siti Aisyah mengapa? Padahal saya ingin sholat di dalam Ka’bah, terus kata Nabi, Hijir Ismail ini bagian dari Ka’bah,” tutur Habib Zakaria bercerita.
Karena lanjut Habib Zakaria, waktu pemugaran Ka’bah, dana yang ada tidak cukup, sehingga kata Rasulullah, dibangun dengan dana seadanya.
“Artinya Hijir Ismail itu sebenarnya bagian dari Ka’bah, karena dana tidak cukup aja waktu itu,” ungkapnya.
Namun sambung Habib Zakaria, apa yang dituturkannya tidak ada maksud tendesius terhadap peristiwa rumah roboh di Banjarmasin.
“Saya hanya menerangkan sebuah hadist Rasulullah, tidak ada maksud lain,” sebutnya.
Terlepas dari hadits tadi, dirinya tidak mengetahui secara ilmiah penyebab rumah roboh itu.
“Walahu’ alam,” katanya sembari menyudahi wawancara.(yon/sir)