Mengevaluasi pelaksanaan pelatihan yang telah diselenggarakan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang secara rutin melaksanakan Evaluasi Pasca Diklat atau EPD secara daring pada tahun ini.
TAPIN,koranbanjar.net – Pelaksanaan EPD ini bertujuan mengevaluasi penerapan materi-materi dilapangan, serta menemukan kendala yang dihadapi oleh purnawidya dalam penerapan materi pelatihan.
Kelemahan penyuluh sendiri maupun faktor-faktor yang dapat mendukung penerapan materi di lapangan.
Sasaran EPD kali ini adalah penyuluh pertanian ahli purnawidya pelatihan dasar bulan Maret 2020 yang lalu.
Namun dalam pelaksanaannya tampak berbeda. Daring/Dalam Jaringan dipilih sebagai metode yang tepat untuk menjawab kondisi saat ini, dengan pandemi covid-19 yang belum juga usai.
Dengan metode ini dinilai lebih aman meski beberapa kemungkinan kelemahan di dalam pelaksanaannya.
EPD dilaksanakan selama 1 hari dengan membagi atas 4 sesi untuk masing-masing responden diantaranya pernawidya, atasan purnawidya, rekan kerja purnawidya dan petani binaan purnawidya.
Dalam pelaksanaan EPD responden diberikan pemahaman mengenai tujuan EPD, manfaat serta tatacara pengisian instrument yang difasilitasi menggunakan aplikasi Google Form.
Selayaknya EPD ini dapat langsung bertemu dengan para responden, baik purnawidya, atasan langsung, rekan kerja maupun petani binaan.
“Oleh karena masa pandemi covid yang masih mewabah hingga saat ini membuat EPD harus dilakukan secara online,” kata zahrawati selaku Kasi Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan EPD difasilitasi oleh 2 orang widyaiswara diantaranya Ir Marhaenis Budi Santoso MSi dan Soleh Wahyudi.
“Silakan bapak dan ibu mengisi instrument google form melalui link yang sudah dikirim dengan jujur, agar kelemahan-kelemahan yang mungkin nanti terjadi akan kami jadikan sebagai bahan bimbingan lanjutan,” ujar Marhaen. (soleh/bbppbinuang/dya)