Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Opini

Edukasi Kesehatan dan Pendampingan Gizi Bagi Ibu Balita Wasting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan    

Avatar
603
×

Edukasi Kesehatan dan Pendampingan Gizi Bagi Ibu Balita Wasting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan    

Sebarkan artikel ini
Edukasi Kesehatan dan demonstrasi menu seimbang dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2024. (Sumber Foto: Rusmini Yanti)

Edukasi kesehatan dan pendampingan gizi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pola asuh dan mengolah menu seimbang bagi ibu balita wasting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan Kota Banjarbaru.

Oleh: RUSMINI YANTI

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

WASTING merujuk pada balita yang beratnya terlalu rendah untuk ukuran tinggi mereka. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur wasting pada balita yaitu BB/TB atau BB/PB.

Wasting biasanya ditandai dengan kehilangan berat badan yang mendadak karena asupan makanan yang tidak mencukupi atau penyakit akut sehingga meningkatkan risiko kematian pada balita (Asiah N, 2018).

Balita yang mengalami wasting atau kurus disebabkan karena kejadian tersebut baru terjadi atau berlangsung dalam waktu yang pendek yang sifatnya akut seperti penurunan asupan gizi yang drastis atau menderita penyakit sehingga berat badannya berkurang.

Dalam keadaan seperti ini berat badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional dengan tinggi badannya dan anak menjadi kurus (Erika, 2020).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Maulida (2022), anak balita di wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru mengalami wasting sebesar 57,6% dan berada pada ibu dengan pola asuh kurang sebesar 78,3%.

Wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang mencakup dua kelurahan yaitu Kelurahan Landasan Ulin Barat dan Kelurahan Landasan Ulin Selatan.

Kejadian wasting lebih banyak terdapat pada balita yang berada di Kelurahan Landasan Ulin Selatan.

kegiatan pendampingan gizi dosen dan mahasiswa Poltekkes Banjarmasin di Kelurahan Landasan Ulin Selatan. (Sumber Foto: Rusmini Yanti)

Penyebab wasting di wilayah tersebut diantaranya adalah rendahnya pendapatan keluarga, pendidikan ibu balita, kurangnya pola asuh dan keterampilan ibu mengolah menu balita dan seringnya balita menderita penyakit infeksi.

Solusi yang dilakukan adalah kegiatan pengabdian masyarakat berupa peningkatan pengetahuan ibu balita melalui penyuluhan, peningkatan keterampilan mengolah menu seimbang melalui demontrasi dan pendampingan gizi melalui asuhan gizi.

Edukasi Kesehatan dan demonstrasi menu seimbang dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2024, dan kegiatan pendampingan gizi dilakukan 2 kali yaitu tanggal 2 September 2024 dan 7 September 2024.

Kegiatan ini dilakukan oleh dosen-dosen Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dibantu oleh beberapa mahasiswa dan pihak puskesmas Liang Anggang.

Sasaran dari kegiatan pengabdian nasyarakat ini adalah 20 orang ibu balita wasting di Kelurahan Banjarbaru Selatan.

Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan ibu balita wasting dari rata-rata 56,5 menjadi 91,5 pada saat pretest dan postest dan terjadi peningkatan keterampilan ibu dalam mengolah menu seimbang balita.

Dengan penilaian kategori baik untuk aspek penampilan umum makanan, variasi bahan makana, porsi makanan dan kategori baik sekali untuk aspek tekstur makanan sesuai usia balita.

Saran yang disampaikan untuk pihak-pihak terkait adalah hendaknya dilakukan pendampingan yang berkesinambungan.

Sehingga peningkatan berat badan balita wasting cepat tercapai dan hendaknya ibu balita dengan berat badan yang sudah normal dapat menjadi role model bagi ibu balita lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh