DPRD Kabupaten Barito Kuala (Batola) melaksanakan rapat paripurna dalam rangka hari jadi ke-65 Kabupaten Barito Kuala. Berbagai capaian dipaparkan dalam Rapat paripurna yang dilaksanakan di Gedung DPRD Batola, Senin (6/1/2025).
BATOLA, Koranbanjar.net – Rapat paripurna ke-10 dalam masa sidang II ini dipimpin Ketua DPRD Batola, Ayu Dyan Liliana Sri Wiryono. Serta didampingi Wakil Ketua I Harmuni, Wakil Ketua II Bahriannoor, dan dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Batola, Dinansyah, serta para pejabat setempat.
Dinansyah mengatakan hari jadi Kabupaten Barito Kuala yang ke-65 tahun 2025 ini mengambil tema Bersatu Menuju Batola Maju. Tentunya banyak capaian ataupun prestasi yang sudah di raih.
Secara garis besar pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Batola sepanjang tahun 2023-2024 terus meningkat. Seperti halnya index pembangunan manusia (IPM). Pada tahun 2023 IPM Batola dengan nilai 70,67. Berada pada kategori tinggi. Tentunya ini sudah menjadi indikator keberhasilan pembangunan sumberdaya manusia di Batola. Tentunya ini kan terus meningkat. Sementara itu tahun 2024 IPM Batola diproyeksikan menjadi 72,42.
Sementara itu di bidang perekonomian. Batola terus mengalami pertumbuhan ekonomi. Tercatat pertumbuhan ekonomi Batola mengalami pertumbuhan yang positif. Yakni; 3,91 persen. Dimana lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi lapangan usaha utama didalam aktivitas perekonomian Batola. Pertumbuhan ekonomi ini sendiri pada tahun 2024 diproyeksikan naik menjadi 4,46 persen.
Dari segi pendapatan perkapita, PDRB perkapita kabupaten Batola pada tahun 2022 sudah mencapai Rp 30,68 juga/kapita. Jumlah tersebut diproyeksikan naik terus setiap tahunnya.
Tidak hanya itu, berkaitan dengan inflasi, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Batola. Seperti halnya monitoring harga bahan pokok di pasar tradisional dan pasar modern. Mengevaluasi harga bahan pokok apabila mengalami kenaikan. Melaksanakan gerakan pangan murah. Melakukan rapat koordinasi evaluasi dan pengendalian laporan pelaksanaan kegiatan penanganan inflasi di tingkat daerah dan pusat. Dan berbagai upaya lainya.
Sementara itu capaian lainnya untuk penanganan pengangguran juga mengalami peningkatan. Jumlah pengangguran di Batola terus mengalami penurunan.
Menurut BPS, tahun 2024 jumlah pengangguran terbuka 3,41 persen. Turun dari tahun 2023 sebesar 3,42 persen. Dan untuk perhitungan secara mandiri sebesar 2,10 persen. Sedangkan pada tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2024 sebesar 73,46 persen. Kemiskinan tahun 2022 sebesar 5,11 persen. Dan pada tahun 2023 turun menjadi 4,6 persen.
Untuk mengatasi pengangguran terbuka, Pemkab Batola melakukan berbagai usaha. Salah satunya bekerjasama dengan BLK Bekasi. Melaksanakan berbagai pelatihan. Seperti manajemen agrowisata bagi pelaku usaha. Pelatihan budidaya jamur tiram, dan lainnya.
Selanjutnya, dari bidang kesehatan, khususnya mengenai stunting. Mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2022 tercatat stunting Batola pada angka 33,36 persen. Mengalami penurunan pada tahun 2023. Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia, angka stunting Batola menjadi 15,9 persen. Turun sebesar 17,7 persen. Penurunan ini merupakan angka penurunan tertinggi kedua se-kalimantan Selatan.
Ketua DPRD Batola, Ayu Dyan Liliana Sri Wiryono berharap capaian yang telah diraih dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
“Kami berharap Batola lebih maju lagi. Tidak hanya pertanian, tetapi semua sektor kehidupan masyarakat,” harapnya.
(max/rth)