Tim dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) di Desa Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, dengan fokus pada edukasi pengelolaan diabetes mellitus.
BANJAR,koranbanjar.net – Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Juli 2024, diikuti oleh masyarakat terutama penderita Diabetes Melitus di Desa Melayu Tengah. Tim yang melaksanakan kegiatan ini adalah Fathurrahman, S.K.M, M.Kes. sebagai ketua Tim dengan anggota Magdalena A., M.Kes. dan Sajiman, S.K.M., M.Gizi serta 3 orang mahasiswa Jurusan Gizi.
Menurut Fathurrahman, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka penderita diabetes termasuk di wilayah kerja Puskesmas Martapura Timur. Diabetes mellitus, terutama tipe 2, merupakan ancaman kesehatan global yang memerlukan penanganan serius.
Tanpa penanganan yang baik, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan saraf.
Selanjutnya dia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penderita diabetes dan keluarganya dalam mengelola penyakit tersebut, terutama melalui pola makan sehat dan teratur.
Pelatihan yang dilakukan mencakup penerapan jenis, jumlah, dan jadwal makan yang tepat untuk mengendalikan kadar gula darah.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Melayu Tengah, yang turut dihadiri oleh Kepala Puskesmas Martapura Timur serta Ahli Gizi setempat.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan edukasi tentang penyakit diabetes, cara pencegahan, dan pengelolaan kadar gula darah. Pelatihan ini disampaikan dalam bentuk ceramah, diskusi, dan tanya jawab yang interaktif oleh Magdalena dan Tim Pengabmas.
Pretest yang dilakukan sebelum pelatihan menunjukkan bahwa mayoritas peserta memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengelolaan diabetes, dengan nilai rata-rata 69,2 dari 100.
Selama pelatihan, peserta diajarkan bagaimana mengukur dan memilih bahan makanan yang sesuai untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.
Pada hari kedua, peserta didampingi tim dosen dan mahasiswa untuk mempraktikkan pengolahan dan pemorsian makanan sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing.
Metode yang digunakan meliputi penakaran porsi makanan secara langsung, disertai penjelasan tentang pentingnya pengaturan jenis makanan yang dianjurkan dan dibatasi.
Setelah pelatihan, hasil posttest menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata mencapai 78,1.
Selain itu, terdapat penurunan signifikan pada kadar gula darah peserta, dari rata-rata 219,8 mg% sebelum pelatihan menjadi 189,8 mg% setelah pelatihan.
Hal ini menunjukkan efektivitas edukasi dalam membantu penderita diabetes mengendalikan kadar gula darahnya.
Sebagai tindak lanjut, peserta dianjurkan untuk terus menerapkan pengaturan pola makan yang diajarkan, dan akan dievaluasi secara berkala di Posbindu.
Selain itu, tim dosen Poltekkes Banjarmasin juga menyerahkan alat kesehatan berupa tensimeter dan alat pengukur gula darah untuk mendukung pemeriksaan rutin penderita diabetes di desa tersebut.
Kegiatan Pengabmas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi prevalensi diabetes di Desa Melayu Tengah serta meningkatkan kualitas hidup para penderita melalui edukasi yang berkelanjutan. (dya)