Sejalan dengan kecepatan transaksi informasi dan telekomunikasi melalui jaringan internet , data APJII di tahun 2023 mencatat Para pengguna internet di Indonesia berjumlah 215,63 juta. Besarnya pemanfaatan internetpun terjadi di mana saja bahkan sampai didesa.
BATOLA, koranbanjar.net – Dinas komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik adakan kegiatan sosialisasi Internet sehat dan aman ke sekolah-sekolah dengan tujuan untuk memberikan pemahaman menggunakan internet yang sehat dan aman di SMAN 1 Tabunganen, Kamis (27/7/2023).
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Wakil Kepala SMAN 1 Tabunganen Eko Sudiyanto. Dirinya menghimbau kepada siswa dan siswi agar menyimak dengan baik dan siswa-siswi dapat lebih pandai lagi dalam memanfaaatkan internet khususnya sebagai seorang pelajar.
Wieke Nur’aeni selaku narasumber menjelaskan tentang manfaat internet serta resiko dan bahaya modus kejahatan digital yang menyertainya. “Internet memberikan kemudahan dan kecepatan dalam berbagi informasi, berkomunikasi, dan kemudahan sebagai pelajar dalam mencari referensi khususnya untuk keperluan Pendidikan. Kalian yang berstatus masih pelajar manfaatkanlah akses internet untuk mendukung prestasi bahkan untuk meraih cita-cita,” ujar Wieke
Ia menambahkan, internet juga memiliki sisi efek negatif diantaranya adalah hadirnya beragam penipuan, pencurian indentitas, cyberbullying, bahkan perjudian berkedok game online dan pornografi.
Untuk menghindari sisi negatif tersebut, anak-anak pun harus diberikan bekal pengetahuan ketika akses internet agar bisa membentengi diri dan menjaga privasi diri.
“Di luar sana berbagai kedok penipuan dan kejahatan mengintai kita semua, oleh karena itu tidak semua informasi yang beredar di internet juga adalah benar. Lakukan pengecekan ulang dan kenali sumber informasi tersebut agar terhindar dari Hoax lakukanlah saring sebelum sharing,” ujar Wieke.
Edukasi Stunting turut menjadi bagian dari tugas penyebaran informasi publik oleh Diskominfo Batola. Bersamaan dengan sosialisasi internet sehat edukasi stunting turut disampaikan kepada pelajar di SMAN 1 Tabunganen. Para remaja sekolah menengah merupakan target sasaran edukasi stunting karena usia muda adalah bagian dari persiapan untuk melahirkan generasi sehat tanpa stunting.
Efek jangka panjang dari stunting yang tidak di inginkan, melalui edukasi yang diberikan siswa diharapkan mampu memahami bahwa untuk melahirkan generasi yang sehat harus dimulai dari diri sendiri dan kesiapannya. Prioritas anak lulus SMA terdiri dari tiga K, Kerja, Kuliah atau Kawin.
“Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Diskominfo kepada anak SMA merupakan upaya untuk mencegah lahirnya generasi stunting dengan memberi edukasi cegah stunting sejak pasangan usia subur dan mencegah stunting pada masa kehamilan,” tutup Wieke.
(max/rth)