MAWARDI ABBAS. Siapa yang tidak kenal dengan mantan Wakil Bupati Banjar yang satu ini, khususnya di wilayah Kabupaten Banjar. Sederhana, tegas dan pro wong cilik. Itulah sebagian kecil karakter yang dimiliki mantan anggota DPRD 2 periode di Kabupaten Banjar ini.
Semasa menjabat sebagai Wakil Bupati Banjar periode 2000-2005, tidak sedikit pejabat setingkat eselon II yang harus “berkeringat dingin” manakala berhadapan dengannya, terutama pejabat yang “nakal”.
Tak sanggup berlama-lama menyaksikan warga yang kesulitan, dia langsung mendatangi dan memberi pertolongan meski terkadang harus merogoh kantong pribadi.
“Apa yang dilakukan Presiden Jokowi seperti sekarang ini, seperti blusukan, masuk ke kampung-kampung, itu sejak dulu sudah saya lakukan semasa menjadi Wakil Bupati. Hanya saja, kalau Presiden di tingkat nasional, saya melakukan di tingkat daerah,” ungkapnya satu ketika dengan koranbanjar.net.
Satu catatan penulis tentang sosok Mawardi Abbas yang cukup fenomenal di penghujung jabatannya sebagai Wakil Bupati Banjar tahun 2005, dia sangat idealis dalam menggunakan fasilitas jabatan. Sejak awal menjabat hingga selesai, dia tidak pernah mau mengunakan mobil dinas yang berlebihan, melainkan hanya sebuah mobil jenis Kijang, produk lama.
Meski sempat berkali-kali ingin disediakan mobdin produk terbaru pada masa itu, dia selalu menolak. Termasuk manakala masa jabatan Wakil Bupati berakhir, tak satu pun barang inventaris dari rumah dinas yang dibawanya, meski hanya sebuah sisir.
“Saya masuk ke dalam rumah dinas ini tanpa membawa barang apa-apa, jadi kalau saya keluar dari rumah ini tidak boleh membawa apa-apa juga. Semua kan milik negara,” ungkapnya waktu itu.(sir)