Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarbaru telah menyiapkan anggaran untuk menormalisasi embung yang terletak di Cempaka.
BANJARBARU, Koranbanjar.net – Pada awal tahun 2020 lalu, banjir melanda Banjarbaru, tepatnya di kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka. Banjir yang merendam rumah warga Cempaka itu, dikatakan Kepala Bappeda Banjarbaru, Kanafi kepada koranbanjar.net, disebabkan karena pendangkalan sungai. “Ini karena dangkalnya sungai,” ujar Kanafi dalam berita sebelumnya.
Adapun Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Taufik Rachman, menerutnya, banjir pada awal tahun itu dikarenakan tidak hanya curah hujan yang sangat tinggi, melainkan kurang perhatian pemerintah terhadap embung yang ada di Cempaka. “Embung sangat tidak terawat, sangat dangkal,” cetus lelaki dari fraksi Golkar itu.
Meski begitu, ujar Taufik, warga harus bersyukur dan gembira. Karena embung di Cempaka akan di normalisasi. “Artinya, jika curah hujan tinggi saat musim hujan, maka tidak akan banjir lagi. Kerena air dapat ditampung oleh embung dan dialirkan kelain,” tambahnya.
Dinormalisasinya embung Cempaka ini dibenarkan Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas PUPR Banjarbaru, Subrianto, Rabu (8/7/2020) kemarin.
Ia mengatakan, anggaran untuk menormalisasi embung tersebut sudah disiapkan dengan dana senilai Rp450 Juta. “Tapi saat ini proyek masih belum dikerjakan, karena masih proses lelang,” katanya.
Dirinya berharap, dengan adanya normalisasi atau proyek ini, dapat menampung air dan mengalirkannya ke lain tempat, sehingga tidak terjadi kebanjiran.
“Mudahan kawa mengurangi resiko banjir. Karena semalam parah banar,” tutur Subri dalam bahasa banjar.
Seperti diketahui, kota Banjarbaru tepatnya di Cempaka terendam air sungai yang berakibat banjir yang sangat parah dari tahun-tahun sebelumnya. (MJ-031/maf)