BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Sungguh dilema. Usaha penjual kaset yang berderet di kawasan Pasar Bauntung Banjarbaru telah berlangsung selama puluhan tahun. Di satu sisi, para pedagang ini berprofesi sebagai pedagang kaset yang notabene melanggar hak cipta. Namun di sisi lain, mereka mengais rezeki untuk menghidupi keluarga.
Informasi yang didapat wartawan koranbanjar.net, penjual kaset di Pasar Bauntung Banjarbaru memang tidak pernah dirazia tentang peredaran kaset bajakan. “Memang dulu pernah ada razia dari petugas, tapi sudah sekitar tiga tahun tidak pernah lagi dan itupun hanya razia konten kaset video porno,” demikian diutarakan satu penjual kaset yang minta namanya dirahasiakan, Rabu, (05/12/2018).
“Bagaimana mau ditertibkan, sedangkan jualan kaset merupakan usaha yang dari dulu dan sumber penghasilan kami. Apalagi orang kalau mau beli yang ori (original) juga tidak ada yang jual di daerah sini,” kata dia.
“Mengenai apakah memang ada perjanjian atau sudah diurus untuk masalah kepada pihak berwenang tidak tahu, apakah bos yang sudah mengurus karena saya di sini cuma sebatas menjualkan saja,” tambahnya.
Satu pembeli, Abu Bakar mengatakan, alasan memilih beli bajakan karena beli yang original itu susah didapat dan mahal.
Berdasarkan keterangan dari pedagang, kebanyakan yang membeli pegawai swasta maupun pegawai negeri, sedangkan untuk kaset musik yang banyak adalah sopir. Tidak sebanyak dulu lagi karena sekarang semua yang bajakan maupun original sudah ada di internet dan akses internet semakin mudah dan murah. Jadi itulah satu-satunya tantangan besar dalam jualan kaset bajakan sekarang.(mj-025/sir)
