Pembangunan ketahanan pangan adalah mencapai ketahanan di bidang pangan dalam kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap individu/rumah tangga dari produksi pangan nasional. Didampingi Penyuluh, Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek Desa Pematang, Banua Lawas, Tabalong, laksanakan program P2L.
TABALONG,koranbanjar.net – Pembangunan ketahanan pangan, ini harus tercermin dari tersedianya pangan yang cukup.
Jumlah dan mutu, aman, merata dan terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.
Pangan sering diidentikkan dengan beras, karena pangan jenis ini merupakan makanan utama simber kabohidrat.
Namun untuk dapat hidup dengan sehat, seseorang tidak hanya mengkonsumsi beras, juga makanan sumber gizi lainnya seperti makanan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral.
Dalam rangka mempercepat penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat, Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Kementan terus melakukan berbagai upaya agar ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga.
Untuk itu diperlukan upaya komprehensif dari aspek penyediaan, distribusi, hingga konsumsi pangan.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan pekarangan keluarga melalui kegiatan P2L.
Program ini mendorong pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber daya atau aset yang dimiliki keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Pemanfaatan pekarangan dapat meningkatkan penyediaan sumber pangan keluarga yang beraneka beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
Meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, meningkatkan pendapatan rumah tangga, meningkatkan akses pangan keluarga.
Konservasi sumberdaya genetik lokal, dan mengurangi jejak karbon serta emisi gas pencemar udara.
Apalagi dalam kondisi pandemik wabah Covid-19, dimana menjaga kesehatan dan ketahanan imun tubuh dituntut lebih baik.
Maka konsumsi makanan yang sehat adalah sebuah keharusan.
Ketersediaan bahan pangan sumber gizi yang murah dan aman bagi keluarga dapat diperoleh di pekarangan sendiri.
Penyuluh Pertanian WKPP Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong, Khalifah mengatakan pekarangan bisa dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
“Dengan menanam, berarti kita akan memanen, dan ini penting untuk pangan keluarga,” tutur Khalifah, Selasa (08/09/2020).
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek, Irdina menambahkan, kegiatan P2L tidak hanya memberikan manfaat untuk konsumsi keluarga.
Tapi, membantu keuangan anggota kelompok.
“Tahun kemarin cabai bisa kami jual tinggi. Kalau sekarang sudah turun, tapi alhamdulillah masih bisa menjadi sumber pendapatan kelompok juga untuk makan keluarga,” katanya.
Kami, sebut dia, kembangkan lagi, ada terong, timun, jagung, dan lain-lain.
Saat ini, anggota kelompok KWT Anggrek telah berjumlah 30 orang.
Melalui kerja sama tim, anggota telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan pangan.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya menjaga ketersediaan bibit dalam rumah bibit, pengelolaan demplot.
Pemanfaatan pekarangan anggota kelompok, hingga strategi pasca panen dan pemasaran.
Widyaiswara BBPP Binuang, Susmawati menjelaskan, kegiatan pemanfaatan pekarangan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi masyarakat dalam menghadapi dinamika ekonomi.
Baik dalam masa pandemi Covid-19 maupun masa mendatang.
“Melalui P2L, konsep kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan pendapatan,” cetus Susmawati.
Kemudian, sambungnya, menjaga ketahanan pangan keluarga, dan mempengaruhi ketahanan pangan nasional. (susmawati/bbppbinuang/dya)