Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Desa Warukin Lomba LBS Ke Tingkat Kalsel

Avatar
376
×

Desa Warukin Lomba LBS Ke Tingkat Kalsel

Sebarkan artikel ini

TANJUNG, koranbanjar.net – Setelah terpilih sebagai juara lomba Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) se-Kabupaten Tabalong, Desa Warukin Kecamatan Tanta yang didaulat mewakili kabupaten paling utara ini maju di pemilihan tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sehubungan sebagai finalis lomba LBS se Kalsel, Warukin mendapatkan kunjungan dari tim penilai lomba beserta rombongan, Senin (16/9/2019) untuk memberikan penilaian. Kriteria penilaian terdiri dua komponen, biotik dan abiotik.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Adapun persyaratannya, ialah kelengkapan administrasi desa, administrasi warga yang bergotong royong, jamban keluarga, air bersih, tersedianya sarana untuk cuci tangan baik di tempat-tempat umum di desa atau setiap rumah, SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), pengelolaan sampah rumah tangga, media promosi kesehatan, program kesehatan lingkungan, rumah sehat.

Kepala Desa Warukin Dedy Unjang mengutarakan, kegiatan kebersihan tidak hanya dilaksanakan saat lomba, tetapi setiap saat. “Masyarakat Desa Warukin berkomitmen untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” katanya, sebagaimana dikutip koranbanjar.net dari mc-Tabalong.

Pertimbangan penilaian Desa Warukin, ungkap Dedy, juga sudah menjadi desa Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. Warukin memiliki penduduk sebanyak 2.458, luas wilayah sekitar 2.663 kilometer persegi.

Di tempat sama, Muhammad Solihin selaku tim penilai lomba mengatakan, indikator dari LBS ada empat poin yang perlu diperhatikan oleh para peserta. Di antaranya, input, proses, output dan tampak. “Kepala Desa Dedy Unjang tadi telah menyampaikan bahwa Desa Warukin  sudah mengatasi dan menyelesaikan sampah sendiri, tidak dibuang di TPA namun dilakukan pengolahan sampah mandiri,” kata dia.

Caranya, sampah diolah dengan menyediakan bank, lalu dipilah antara sampah organik menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dibuat paving dan bahan bakar. “Sampah anorganik yang dibikin bahan bakar masih dalam proses merintis,” imbuh Solihin. (dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh