Dalam tahapan proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Tunggul Irang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Martapura mengalami keterlambatan dan sedikit kendala administrasi dalam proses pencairannya, Minggu (20/4/2025)
BANJAR, koranbanjar.net – Program BLT dana desa merupakan salah satu program pemerintah dan nasional, bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Pemerintah Desa Tunggul Irang, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar menyalurkan bantuan ke penerima manfaat pada Kamis (17/4/2025) berlangsung di kantor desa setempat.
Para penerima manfaat BLT dana desa ini masing masing menerima Rp900 ribu yang dirapel jadi satu, yaitu pada pencairan Januari, Februari, Maret, setiap bulannya menerima Rp300 ribu, untuk jumlah orang penerima bantuan ini ada 20 orang warga desa.
Terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai yang seharusnya disalurkan pada bulan Maret lalu, namun baru bisa disalurkan karena ada beberapa kendala administrasi dan juga seharusnya bulan ini sudah memasuki penyaluran bulan ke empat.
Haris Maidi selaku Kasi Pelayanan yang sebelumnya sebagai kaur keuangan usai menyalurkan BLT kepada para penerima sedikit menjelaskan terkait tahapan penyaluran yang terlambat.
Diungkapkannya, seluruh desa yang ada di Kecamatan Martapura sudah selesai proses pencairan dana desa pada bulan Maret lalu.
“Untuk desa Tunggul Irang sendiri kenapa jadi terlambat, yaitu adanya administrasi yang belum selesai dan tersusun pada penggunaan anggaran sebelumnya,” katanya.
Maka, pihaknya harus menyelesaikan dulu proses administrasinya, ditambah lagi adanya rotasi jabatan para aparat desa yang juga menjadi hambatan dan kendala saat proses pencairan.
Juga terjadi rotasi aparat desa yaitu Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, Kasi Pelayanan serta Kepala Lingkungan,
Beberapa hari yang lalu sudah ada SK yang dihadiri dan disaksikan oleh Camat Martapura.
Berkaca dari pengalaman oknum aparat desa terkait kasus pemotongan dana Bansos PKH Lansia beberapa waktu yang lalu, pemerintahan Desa Tunggul Irang kini terus berbenah dan berusaha agar hal yang serupa tidak terjadi lagi.
“Terus mengupayakan pelayanan yang optimal bagi masyarakat Desa Tunggul Irang,” imbuhnya. (kan/dya)