Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Tapin mengakibatkan Desa Miawa di Kecamatan Piani, banjir, Jumat, (27/11/2020). Akibatnya, ratusan rumah dan pasar tradisional di desa tersebut teredam.
TAPIN, koranbanjar.net – Kepala Desa Miawa, Amat mengatakan, banjir tersebut adalah yang terparah selama 50 tahun terakhir. “Biasanya hanya genangan air yang sekedar lewat saja,” ujarnya.
Dia menyebutkan, ada sekitar 390 jiwa dari 130 kepala keluarga yang terdampak akibat banjir itu. Air merendam rumah warga hampir setinggi pinggang orang dewasa. “RT 1 dan RT 2 paling parah, sekitar 70 sentimeter. Sedangkan RT 3 dan RT 4 selutut atau sekitar 50 sentimeter,” katanya.
Menurut dia, banjir terjadi karena air dari dua sungai setempat meluap akibat hujan. “Hujan turun dari pukul 07.00 pagi sampai 11.00 siang, sedangkan banjir mulai pukul 09.00. Setelah salat Jumat tadi baru mulai surut,” ucapnya.
Sementara Operator Pusdalops PB BPBD Tapin, Rahmani melaporkan, saat ini air sudah surut dan kondisi sungai Tapin di Desa Miawa dalam status normal.
“Selain rumah, fasilitas umum juga terdampak, seperti lapangan bola dan pasar tradisional. Sekarang, kondisi sudah aman terkendali,” ujarnya. (MJ-031/DNY/YKW)